Warga Desa Asam Jelai Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalbar,  sudah mulai kekurangan sembako akibat banjir, kata Kepala Desa Asam Jelai, Joni melalui pesan WhatsApp yang diterima  Antara, Kamis.

"Masyarakat Asam Jelai lumpuh total pak. Kadang-kadang kesal juga pak karena bantuan tidak sampai ke desa saya. Sedangkan desa saya seratus persen tenggelam total," ujar Joni. 

Padahal, lanjut dia,  bantuan bencana banjir cukup banyak tapi tidak sampai ke Desa Asam Jelai karena akses jalan darat ke desanya terendam banjir.

Ia menjelaskan, di wilayahnya Ketinggian air pada badan jalan 5 hingga 6 meter. Di halaman rumah 4 hingga 5 meter dan dalam rumah 4 hingga 4,5 meter. "Data kemarin, rumah yang terendam banjir ada 197 meliputi 254 kepala keluarga dan 826 jiwa," jelas Joni. 

Joni menegaskan, kerugian dan kendala warga di desanya cukup banyak. Di antaranya tak adanya Gas Elpiji dan toko-toko tutup karena barang dagangan warga habis tenggelam. Tidak adanya alat atau perahu untuk mengevakuasi warganya dan terbatasnya fasilitas untuk pengungsian. 

Kemudian jauhnya jarak desa untuk ke rumah puskesmas apalagi ke rumah sakit. Sulitnya evakuasi masyarakat pada malam karena tidak adanya PLN atau listrik. Bahkan susah melakukan komunikasi karena di wilayahnya sulitnya jaringan internet. 

Joni menambahkan memang bantuan sudah pernah ada seperti dari pihak kecamatan, perusahaan, Paroki Tanjung, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Anggota DPRD Provinsi, Kho Susanti. 

"Bantuan ini baru bisa saya salurkan ke warga hari ini, berupa beras 5 kilo, mur siap saji 11 bungkus, susu, sarden, minyak goreng. Pakaian bekas dapat satu lembar per satu KK dan dipilah-pilah dapat satu per KK pempes dapat 3 lembar. Susu dapat satu kotak per 1 KK yang memiliki balita," papar Joni 

Ia berharap pihak terkait bisa memberikan perhatian khusus ke desanya. Lantaran semua warga terendam banjir dan aktifitas pekerjaan seratus persen lumpuh totol. "Terlebih saat ini ketersediaan sembako sudah sangat terbatas," tutur Joni. 

Pewarta: Subandi

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022