Aplikasi Manajemen Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan (Mane Lawan) yang digagas Drh Maulid Dio Suhendro mengantarkan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalbar berhasil meraih juara 1 Lomba Inovasi Daerah 2022 kategori Pemerintah Daerah Provinsi Kalbar.

"Sangat bersyukur dan bangga sebagai ASN di lingkup Disbunnak Kalbar bisa meraih inovasi 1 kategori Pemerintah Provinsi Kalbar. Capaian yang ada tentu tidak terlepas arahan dan dukungan Kepala Disbunnak Kalbar beserta pejabat lainnya sehingga saya semakin yakin dan memaksimalkan potensi yang ada," ujar Dio sapaan akrabnya di Pontianak, Selasa.

Pria kelahiran Singkawang tersebut menjelaskan bahwa aplikasi Mane Lawan lahir dari pemikiran yang sederhana namun ingin berbuat yang lebih besar untuk Kalbar terutama dalam meningkatkan swasembada pangan dari sektor peternakan. Hal itu juga sebagai bentuk perwujudan dari visi Pemerintahan Provinsi Kalbar guna sejahterakan masyarakat Kalbar melalui percepatan pembangunan, infrastruktur dan perbaikan tata kelola pemerintahan. 

"Untuk mewujudkan swasembada pangan dari sektor peternakan tentu menghadapi tantangan dan terbaru kita dihadapkan dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), bersyukur atas peran semua pihak bisa nihil kasus. Sebelumnya ada juga ASF atau flu babi Afrika. Penyakit tersebut menular dan tentu bisa merugikan peternak. Pada sisi lainnya otomatis ketersediaan pangan hewan terganggu sehingga bisa menyebabkan inflasi," jelas dia.

Ia menyampaikan bahwa Mana Lawan, sebagai pengecekan awal atau garda terdepan dalam memantau keluar masuknya ternak ke Kalbar. Melalui petugas di pintu perbatasan darat antar provinsi, mengawasi dan mendata hewan yang masuk dan datanya dimasukkan dalam aplikasi Mana Lawan. Dengan begitu hewan yang masuk terpantau dan dipastikan dalam kondisi sehat dan layak konsumsi.

"Mane Lawan merupakan kunci dalam menjaga kestabilan pangan, dengan konsep satu data yang terintegrasi merupakan poin utama dalam menjaga tersebarnya penyakit hewan sehingga keyakinan terhadap ternak sehat, mandiri dan unggul. Sehingga kedepannya diharapkan Kalbar tidak harus bergantung terhadap provinsi lain untuk pengadaan ternak," ujar pria lulus dengan IPK 4.00 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Bali.

Sementara itu Kadisbunnak Kalbar, M. Munsif bersyukur dan berbangga hati atas prestasi dari inovasi SDM Disbunanak Kalbar yang mampu bersaing di tingkat pemerintah provinsi dan menjadi yang terbaik. Menurutnya Mane Lawan prespektifnya sangat luas bukan hanya soal penyakitnya namun soal ternak dan sebarannya. Hal itu harus menjadi konsentrasi  semua pihak apalagi dalam menghadapi berbagai tantangan. Pentahelix dari berbagai unsur seperti pemerintah, pelaku usaha, akademisi, media masa, dan LSM harus berkolaborasi. 

"Dengan terpilihnya inovasi Mane Lawan membuktikan kreativitas dan inovasi nyata dan mendorong semangat ASN lainnya berlomba - lomba untuk bisa berkompetisi dalam hal positif, mampu inovasi lebih hebat lagi dalam semua aspek sesuai tugas dan fungsi," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022