Kementerian Kesehatan RI mengatakan sebanyak 151 tenaga kesehatan (nakes) peserta Nusantara Sehat (NS) siap mengabdi di pelosok Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi kesehatan melalui enam pilar, salah satunya transformasi SDM kesehatan yang menjadi fondasi dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan terjangkau dan berkualitas.
Ia mengatakan salah satu caranya diperlukan pengelolaan SDM kesehatan yang baik untuk menjamin SDM kesehatan berkualitas. Hal itu dimulai dari perencanaan, penyediaan, pendayagunaan, peningkatan mutu, pembinaan, dan pengawasan SDM kesehatan.
"Program NS disyaratkan untuk memenuhi kebutuhan jenis dan jumlah kualifikasi tenaga kesehatan dalam jangka pendek," ujarnya.
Ia mengatakan secara berkelanjutan program NS menjadi bagian dari kebijakan pemerataan akses kesehatan dalam jangka panjang yang berkualitas.
Baca juga: Sambas masuk Program Afirmasi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Dia mengatakan tenaga kesehatan NS bekerja tim secara periodik selama dua tahun dalam sistem pelayanan kesehatan di puskesmas. Mereka bertugas sebagai pendamping, pemberi layanan kesehatan, dan penguatan program.
Ia menjelaskan sebanyak 51 peserta NS terdiri atas profesi ahli teknologi laboratorium medik 25 orang, bidan tiga orang, dokter umum 19 orang, dokter gigi 20 orang, perawat delapan orang, tenaga farmasi 20 orang, tenaga gizi 21 orang, tenaga kesehatan lingkungan 25 orang, dan tenaga kesehatan masyarakat 10 orang.
"Mereka bertugas di 28 puskesmas berstatus terpencil dan sangat terpencil yang tersebar di 23 kabupaten di 11 provinsi," katanya.
Program NS, katanya, bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan hingga pelosok Tanah Air.
Dante mengatakan peran tenaga kesehatan di puskesmas sangat penting untuk menjaga masyarakat tetap sehat, terutama melalui prevensi, deteksi, respons dalam pencegahan, dan pengendalian penyakit.
Ia mengharapkan puskesmas dapat mewujudkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dalam memperbaiki derajat kesehatan masyarakat.
Melalui program Nusantara Sehat, ujarnya, pelayanan esensial/primer seperti pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi balita, pemantauan tumbuh kembang anak, dan sebagainya tetap dapat berjalan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Baca juga: Edi Kamtono apresiasi Dinkes tekan kasus COVID-19
Program Nusantara Sehat (NS) bentukan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan telah berhasil menyentuh kawasan perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu, seperti Kecamatan Puring Kencana dan Badau.
Pendamping Tim Nusantara Sehat dari Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) Kemenkes RI, Oster Suriani SKM MKM mengatakan, penempatan Tim Nusantara Sehat di Kapuas Hulu sudah dimulai sejak 5 Mei 2015 lalu.
"Ini merupakan program bapak peresiden untuk pengiriman tenaga kesehatan ke puskesmas tidak perorangan lagi, tapi dalam bentuk tim. Diharapkan ini akan lebih peningkatan pada status kesehatan, khususnya di wilayah DTPK (Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan)," kata Oster saat acara Workshop Monitoring dan Evaluasi Tim Nusantara Sehat Tahun 2015 di Aula Sekretariat Daerah Kapuas Hulu, Kamis. Baca selengkapnya: Program Nusantara Sehat Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Perbatasan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi kesehatan melalui enam pilar, salah satunya transformasi SDM kesehatan yang menjadi fondasi dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan terjangkau dan berkualitas.
Ia mengatakan salah satu caranya diperlukan pengelolaan SDM kesehatan yang baik untuk menjamin SDM kesehatan berkualitas. Hal itu dimulai dari perencanaan, penyediaan, pendayagunaan, peningkatan mutu, pembinaan, dan pengawasan SDM kesehatan.
"Program NS disyaratkan untuk memenuhi kebutuhan jenis dan jumlah kualifikasi tenaga kesehatan dalam jangka pendek," ujarnya.
Ia mengatakan secara berkelanjutan program NS menjadi bagian dari kebijakan pemerataan akses kesehatan dalam jangka panjang yang berkualitas.
Baca juga: Sambas masuk Program Afirmasi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Dia mengatakan tenaga kesehatan NS bekerja tim secara periodik selama dua tahun dalam sistem pelayanan kesehatan di puskesmas. Mereka bertugas sebagai pendamping, pemberi layanan kesehatan, dan penguatan program.
Ia menjelaskan sebanyak 51 peserta NS terdiri atas profesi ahli teknologi laboratorium medik 25 orang, bidan tiga orang, dokter umum 19 orang, dokter gigi 20 orang, perawat delapan orang, tenaga farmasi 20 orang, tenaga gizi 21 orang, tenaga kesehatan lingkungan 25 orang, dan tenaga kesehatan masyarakat 10 orang.
"Mereka bertugas di 28 puskesmas berstatus terpencil dan sangat terpencil yang tersebar di 23 kabupaten di 11 provinsi," katanya.
Program NS, katanya, bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan hingga pelosok Tanah Air.
Dante mengatakan peran tenaga kesehatan di puskesmas sangat penting untuk menjaga masyarakat tetap sehat, terutama melalui prevensi, deteksi, respons dalam pencegahan, dan pengendalian penyakit.
Ia mengharapkan puskesmas dapat mewujudkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dalam memperbaiki derajat kesehatan masyarakat.
Melalui program Nusantara Sehat, ujarnya, pelayanan esensial/primer seperti pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi balita, pemantauan tumbuh kembang anak, dan sebagainya tetap dapat berjalan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Baca juga: Edi Kamtono apresiasi Dinkes tekan kasus COVID-19
Program Nusantara Sehat (NS) bentukan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan telah berhasil menyentuh kawasan perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu, seperti Kecamatan Puring Kencana dan Badau.
Pendamping Tim Nusantara Sehat dari Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) Kemenkes RI, Oster Suriani SKM MKM mengatakan, penempatan Tim Nusantara Sehat di Kapuas Hulu sudah dimulai sejak 5 Mei 2015 lalu.
"Ini merupakan program bapak peresiden untuk pengiriman tenaga kesehatan ke puskesmas tidak perorangan lagi, tapi dalam bentuk tim. Diharapkan ini akan lebih peningkatan pada status kesehatan, khususnya di wilayah DTPK (Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan)," kata Oster saat acara Workshop Monitoring dan Evaluasi Tim Nusantara Sehat Tahun 2015 di Aula Sekretariat Daerah Kapuas Hulu, Kamis. Baca selengkapnya: Program Nusantara Sehat Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Perbatasan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022