Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalbar, Muhammad Munsif mengapresiasi sejumlah perusahaan sawit yang terlibat dalam kolaborasi perawatan jalan provinsi di jalur Tumbang Titi-Tanjung, Kabupaten Ketapang.
"Kolaborasi ini melibatkan berbagai dinas di tingkat provinsi maupun kecamatan sebagai pembina perusahaan, mulai dari Dinas Perkebunan, Dinas PUPR, Dinas ESDM, hingga KLHK. Juga termasuk aparat dan pemerintah setempat. Jadi semangat kolaborasinya seperti itu dan kami sangat apresiasi,” ujarnya di Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan bahwa dalam berbagai kesempatan Gubernur Kalbar menyampaikan bahwa pembangunan jalan merupakan salah satu prioritas. Namun, pembangunannya akan memakan waktu yang lama jika hanya mengandalkan APBD yang terbatas. Pelibatan pihak swasta menurutnya sangat diperlukan guna kepentingan bersama.
"Perawatan jalan yang dilakukan, bukanlah jalan yang beraspal, melainkan jalan tanah yang dikeraskan. Minimal, jalur tersebut bisa berfungsi dengan baik untuk kepentingan lalu lintas," kata dia.
Ia menambahkan perawatan jalan seperti itu sebenarnya bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, sudah pernah dilakukan berkolaborasi dengan perusahaan. Namun, baru-baru ini karena intensitas hujan yang tinggi, ditambah lalu lalang kendaraan, membuat beberapa titik ruas jalan ini mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Mudah-mudahan dengan usaha ini, titik-titik yang ada kerusakannya bisa dinormalkan kembali,” jelas dia.
Sementara itu, bentuk kolaborasi perusahaan sawit tersebut seperti material penimbunan limus, BBM, konsumsi, serta pengerahan alat-alat berat seperti dumptruck, exsavotor, compact dan garder.
Camat Jelai Hulu, Markus mengatakan, dalam waktu dekat sejumlah titik yang mengalami kerusakan akan dilakukan perbaikan dengan melibatkan perusahaan sawit. Dirinya pun mengapresiasi perusahaan sawit yang telah berkolaborasi dalam perawatan jalan poros Tumbang Titi-Tanjung yang saat ini memang mengalami kerusakan yang cukup parah di beberapa titik.
“Sejauh ini memang perusahaan sawit peduli dengan kondisi jalan di daerah ini yang mengalami kerusakan,” katanya.
Selain sawit ada pula perusahaan tambang yang terlibat. Adapun perusahaan yang terlibat dalam kolaborasi perawatan jalan Tumbang Titi-Tanjung ini antara lain PT. Bukit Betung Sejahtera, PT. Fangiono Agro Plantation, PT. Umekah Sari Pratama, PT. Cahaya Nusa Gemilang (Sinar Mas), PT. Kencana Graha Permai (Sinar Mas), PT. Mitra Saudara Lestari, PT. Budidaya Agro Lestari, PT. Sandika Nata Falma, PT. Citra Mineral Investindo, PT. Andes Sawit Mas, PT. Poliplant Sejahtere, dan PT. Pertiwi Lenggara Agro Mas.
“Mudah-mudahan minggu depan titik-titik jalan yang rusak ini bisa dilewati. Saat ini setidaknya ada 12 titik yang kondisi jalannya parah. Kondisi jalan yang berlumpur mengakibatkan lalu lintas transportasi terganggu. Hal ini diperparah dengan kondisi cuaca yang sering hujan yang membuat jalan semakin sulit dilewati," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kolaborasi ini melibatkan berbagai dinas di tingkat provinsi maupun kecamatan sebagai pembina perusahaan, mulai dari Dinas Perkebunan, Dinas PUPR, Dinas ESDM, hingga KLHK. Juga termasuk aparat dan pemerintah setempat. Jadi semangat kolaborasinya seperti itu dan kami sangat apresiasi,” ujarnya di Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan bahwa dalam berbagai kesempatan Gubernur Kalbar menyampaikan bahwa pembangunan jalan merupakan salah satu prioritas. Namun, pembangunannya akan memakan waktu yang lama jika hanya mengandalkan APBD yang terbatas. Pelibatan pihak swasta menurutnya sangat diperlukan guna kepentingan bersama.
"Perawatan jalan yang dilakukan, bukanlah jalan yang beraspal, melainkan jalan tanah yang dikeraskan. Minimal, jalur tersebut bisa berfungsi dengan baik untuk kepentingan lalu lintas," kata dia.
Ia menambahkan perawatan jalan seperti itu sebenarnya bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, sudah pernah dilakukan berkolaborasi dengan perusahaan. Namun, baru-baru ini karena intensitas hujan yang tinggi, ditambah lalu lalang kendaraan, membuat beberapa titik ruas jalan ini mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Mudah-mudahan dengan usaha ini, titik-titik yang ada kerusakannya bisa dinormalkan kembali,” jelas dia.
Sementara itu, bentuk kolaborasi perusahaan sawit tersebut seperti material penimbunan limus, BBM, konsumsi, serta pengerahan alat-alat berat seperti dumptruck, exsavotor, compact dan garder.
Camat Jelai Hulu, Markus mengatakan, dalam waktu dekat sejumlah titik yang mengalami kerusakan akan dilakukan perbaikan dengan melibatkan perusahaan sawit. Dirinya pun mengapresiasi perusahaan sawit yang telah berkolaborasi dalam perawatan jalan poros Tumbang Titi-Tanjung yang saat ini memang mengalami kerusakan yang cukup parah di beberapa titik.
“Sejauh ini memang perusahaan sawit peduli dengan kondisi jalan di daerah ini yang mengalami kerusakan,” katanya.
Selain sawit ada pula perusahaan tambang yang terlibat. Adapun perusahaan yang terlibat dalam kolaborasi perawatan jalan Tumbang Titi-Tanjung ini antara lain PT. Bukit Betung Sejahtera, PT. Fangiono Agro Plantation, PT. Umekah Sari Pratama, PT. Cahaya Nusa Gemilang (Sinar Mas), PT. Kencana Graha Permai (Sinar Mas), PT. Mitra Saudara Lestari, PT. Budidaya Agro Lestari, PT. Sandika Nata Falma, PT. Citra Mineral Investindo, PT. Andes Sawit Mas, PT. Poliplant Sejahtere, dan PT. Pertiwi Lenggara Agro Mas.
“Mudah-mudahan minggu depan titik-titik jalan yang rusak ini bisa dilewati. Saat ini setidaknya ada 12 titik yang kondisi jalannya parah. Kondisi jalan yang berlumpur mengakibatkan lalu lintas transportasi terganggu. Hal ini diperparah dengan kondisi cuaca yang sering hujan yang membuat jalan semakin sulit dilewati," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022