Pengurus Persatuan Tinju Nasional Indonesia (Pertina) Kabupaten Kubu Raya menyayangkan penjegalan atlet tinju asal Kubu Raya pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang di lakukan oleh pengurus Pertina Kalbar.

"Kami sangat menyayangkan sikap Pertina Kalbar yang menjegal atlet tinju Kabupaten Kubu Raya dengan cara melarang bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII Kalbar. Ini sama saja atlet tinju Kubu Raya didiskualifikasi," kata Pengurus Pertina Kubu Raya, Sugianto saat menggelar jumpa pers di Sungai Raya, Sabtu.

Pihaknya menilai, apa yang di lakukan pengurus Pertina Kalbar telah mencederai semangat sportifitas olahraga dalam rangka mencari bibit atlet petinju Kalbar.

"Padahal, lima atlet tinju Kubu Raya ini sudah mempersiapkan diri dan berlatih sejak beberapa bulan lalu. Mereka siang malam telah latihan agar bisa meraih prestasi untuk Kubu Raya pada ajang Porprov ini," tuturnya.

Penjegalan tersebut, menurutnya telah membuat atlet Kubu Raya kecewa, marah dan menangis atas keputusan Pertina Kalbar ini jelas merugikan bagi atlet.

Sugianto menjelaskan, alasan penjegalan atlet tinju Kubu Raya tersebut ditenggarai oleh konflik internal kepengurusan. Di mana itu semua bermula saat Pengkab Pertina Kubu Raya akan berakhir masa kepengurusan, kemudian menggelar musyawarah cabang namun tidak dikeluarkan Surat Keputusan (SK) dari Pertina Kalbar.

Tiba-tiba Pertina Kalbar menginginkan calon lain untuk menjadi Ketua Pengkab Pertina Kubu Raya hanya melalui diskusi beberapa orang saja.

"Saya yang diamanahkan hasil dari muscab diminta untuk mengundurkan diri dan jelas hal ini saya harus diskusikan lagi dengan kawan–kawan. Bagi saya tidak masalah siapa pun yang ingin menjadi Ketua Pertina Kubu Raya, namun masalah ini lebih baik diselesaikan setelah Porprov, kita fokuskan dulu ke atlet agar bisa bertanding," katanya.

Terkait hal tersebut, pihaknya berharap agar atlet Kubu Raya bisa diikuti bertanding di Porprov sebab ajang ini merupakan harapan atlet untuk mengasah kemampuannya lebih baik.
 
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022