Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Agung Karuniawan menyebut ubi jalar dikenal memiliki banyak manfaat dan berperan penting dalam membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional.
 
Menurutnya, karakteristik umbi dan kandungan kimia pada ubi jalar memperlihatkan keragaman penampilan karakter umbi dan berpotensi menjadi bahan pangan dan bahan baku industri.
 
"Aksesi-aksesi ubi jalar lokal yang mempunyai potensi hasil tinggi dan sesuai dengan kebutuhan industri dapat dikembangkan untuk meningkatkan produksi agroindustri," kata Agung dalam keterangan resmi Unpad di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
 
Agung menyatakan hal tersebut dalam orasi ilmiahnya yang berjudul "Peningkatan Daya Saing Bahan Baku Industri dan Ketahanan Pangan Nasional Melalui Pemuliaan Ubi Jalar Beradaptasi Luas dan Spesifik Lingkungan”.

Baca juga: KAHMI Babel berdayakan petani kecil
 
Menurutnya, pemuliaan ubi jalar beradaptasi luas dan spesifik lingkungan merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas ubi jalar nasional.
 
Program pemuliaan ubi jalar tersebut sedang dilakukan oleh Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Unpad dengan tujuan merakit varietas ubi jalar beradaptasi luas dan spesifik lingkungan.
 
Agung mengatakan metode pemuliaan ubi jalar tersebut perlu meliputi sejumlah tahapan yakni eksplorasi dan koleksi aksesi-aksesi ubi jalar, karakterisasi dan evaluasi, studi komponen genetik, persilangan, dan uji daya hasil di beberapa lokasi.
 
“Eksplorasi dilakukan di daerah Cilembu, Sumedang, Jawa Barat yang merupakan sentra produksi ubi jalar dengan luas 22 hektare. Melalui kegiatan eksplorasi diperoleh 59 aksesi ubi jalar dari Desa Cilembu, dan diperoleh 122 kerabat liarnya dari wilayah Citatah," kata dia.
 
Untuk itu, menurutnya, ubi jalar juga memiliki peran strategis dalam sektor bisnis pertanian di Tanah Air. Karena saat ini ia menilai kebutuhan ubi jalar terus meningkat, tetapi tidak dapat dipenuhi oleh produksi ubi jalar nasional.

"Varietas unggul baru yang dilepas nantinya, baik yang berdaya adaptasi luas dan spesifik, merupakan salah satu upaya peningkatan daya saing bahan baku industri dan ketahanan pangan nasional,” katanya.

Baca juga: Populasi Asli Ubu Jalar Cilembu Alami Kemunduran
 

Ekstrak kulit ubi jalar ungu (Ipomea Batatas L) bisa digunakan untuk membantu mengatasi diabetes melitus tipe 2 karena mengandung antosianin yang dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
 
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang meneliti efek kandungan antosianin pada ekstrak kulit ubi jalar ungu tersebut pada penurunan kadar gula darah dan aktivitas hormon insulin.
 
"Antosianin tersebut dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensivitas insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2," kata anggota tim peneliti, Akbar Setyo Pambudi, Jumat.
 
Akbar mengatakan kulit ubi jalar ungu selama ini masih menjadi limbah padahal kandungan antosianinnya yang tinggi bisa dimanfaatkan dalam penanganan penderita diabetes melitus tipe 2.
 
Ia menjelaskan, antosianin rawan rusak akibat proses termal karena itu pengolahan kulit ubi jalar ungu harus dilakukan secara khusus untuk mempertahankan kadar antosianinnya, antara lain melalui ekstraksi menggunakan Microwave Assisted Extraction (MAE).Baca selengkapnya: Kulit Ubi Jalar Ungu Bisa Atasi Diabetes

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022