Meski baru di survei oleh pihak PLN Sungai Ayak Ranting Sekadau Cabang Sanggau Wilayah V Kalimantan Barat, warga Kampung Baik Desa Entabuk, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau kegirangan. Meski hitam putihnya jaringan listrik milik perusahaan plat merah belum tahu kapan akan dipasang jaringan, warga setempat menaruh harapan yang tinggi soal keadilan pembangunan ditempat mereka.
"Kami senang ada pihak PLN Sungai Ayak datang survei ke sini, artinya kampung kami masih tercatat sebagai bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia. Karena mengapa, selama ini kami hanya mendengar saja jika desa pusat kami sudah terpasang jaringan listrik, sementara kami masih menggunakan genset," ungkap Ketua RT Kampung Baik, Agustinus.
Dia bercerita, rasa rindu yang ada pada kami tentang pemerataan pembangunan akhirnya bisa dilihat langsung, kampung kami diperhatikan oleh pemerintah. Jadi selama ini kami memilih wakil dan pemimpin di negeri ini tidak sia-sia, karena sempat terpikir oleh kami disini untuk tidak memberikan pilihan karena kampung kami tidak tersentuh pembangunan seperti kampung-kampung lainnya.
"Cukup listrik masuk kami sudah senang, karena sulitnya mendapatkan bbm untuk genset dan harga yang tidak bersahabat tentulah kami berharap penerangan dari PLN bisa menerangi kampung kami," tutupnya.
Sementara itu Manager PLN Sekadau, Markus melalui pesan instannya mengatakan Survei itu hanya untuk kelengkapan usulan ke Sanggau. Banyak faktor yang menjadi bahan kajian untuk masuk rasio atau tidak.
"Jarak dari jaringan yang sudah ada, infrastruktur, jumlah potensi pelanggan dan lain-lain. Kami di Sekadau hanya mengusulkan bukan penentu," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami senang ada pihak PLN Sungai Ayak datang survei ke sini, artinya kampung kami masih tercatat sebagai bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia. Karena mengapa, selama ini kami hanya mendengar saja jika desa pusat kami sudah terpasang jaringan listrik, sementara kami masih menggunakan genset," ungkap Ketua RT Kampung Baik, Agustinus.
Dia bercerita, rasa rindu yang ada pada kami tentang pemerataan pembangunan akhirnya bisa dilihat langsung, kampung kami diperhatikan oleh pemerintah. Jadi selama ini kami memilih wakil dan pemimpin di negeri ini tidak sia-sia, karena sempat terpikir oleh kami disini untuk tidak memberikan pilihan karena kampung kami tidak tersentuh pembangunan seperti kampung-kampung lainnya.
"Cukup listrik masuk kami sudah senang, karena sulitnya mendapatkan bbm untuk genset dan harga yang tidak bersahabat tentulah kami berharap penerangan dari PLN bisa menerangi kampung kami," tutupnya.
Sementara itu Manager PLN Sekadau, Markus melalui pesan instannya mengatakan Survei itu hanya untuk kelengkapan usulan ke Sanggau. Banyak faktor yang menjadi bahan kajian untuk masuk rasio atau tidak.
"Jarak dari jaringan yang sudah ada, infrastruktur, jumlah potensi pelanggan dan lain-lain. Kami di Sekadau hanya mengusulkan bukan penentu," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022