Sebanyak 3.500 cangkir bambu yang berisikan madu alam Kapuas Hulu disuguhkan ke pengunjung saat pembukaan Festival Danau Sentarum yang dipusatkan di Lanjak Kecamatan Batang Lupar perbatasan Indonesia dan Malaysia wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
"Madu yang kami sajikan itu dari hasil alam Kapuas Hulu, kita promosikan dan kampanyekan bahwa minum madu itu sehat," kata Koordinator Tropical Forest Conservation Act (TFCA) Kapuas Hulu Nandang Sunarya, di Lanjak Kapuas Hulu, Jumat.
Minum madu secara massal merupakan salah satu tradisi dalam pelaksanaan Festival Danau Sentarum di daerah tersebut, tidak hanya tamu undangan pejabat terhormat, namun seluruh masyarakat yang hadir dalam pembukaan Festival Danau Sentarum bersama-sama menengguk madu yang merupakan produk unggulan Kabupaten Kapuas Hulu terutama di sekitar kawasan Danau Sentarum.
Disampaikan Nandang, tradisi minum madu itu dilaksanakan pada malam pembukaan Festival Danau Sentarum pada Kamis malam (1/12), yang menggunakan bahan alami yaitu cangkir yang terbuat dari bambu.
Dikatakan dia, madu alam yang disajikan di malam pembukaan Festival Danau Sentarum itu merupakan produk unggulan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Mentari Kapuas Desa Ujung Said Jongkong merupakan binaan TFCA Kalimantan di Kapuas Hulu.
Dia menyebutkan LPHD Mentari Kapuas tidak hanya memproduksi madu, namun berbagai produk juga menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat seperti olahan ikan air tawar dan kerajinan tangan.
Bahkan, saat pelaksanaan Festival Danau Sentarum hasil produk LPHD Mentari Kapuas juga dipamerkan pada stand pameran.
"Kami memberikan pendamping dan pembinaan kepada masyarakat, bahkan sekarang ini masyarakat tidak kesulitan dalam memasarkan hasil alam salah satunya madu, biasa juga sampai ke pulau Jawa bahkan ke luar negeri," ucapnya.
Sementara itu, salah satu pengujung Festival Danau Sentarum Marniyanti menuturkan tradisi minum madu pada Festival Danau Sentarum merupakan salah satu momen yang ditunggu-tunggu.
"Dari tadi saya menunggu untuk minum madu, bayangin aja masyarakat bisa menikmati madu dan minum bersama-sama itu luar biasa dan saya selalu siap madu di rumah untuk keluarga," kata dia.
Berbeda dengan Hermanto (50), yang juga merupakan pengunjung dalam Festival Danau Sentarum, menuturkan dia baru pertama kalinya minum madu.
"Sebelum-sebelumnya saya memang tidak suka madu, tapi pas tadi saya coba, ternyata enak madunya, apalagi tadi minum madu itu unik menggunakan cangkir bambu, semua mengangkat cangkir berisi madu kemudian di minum bersama, seru juga," kata Hermanto sambil meletakkan cangkir bambu setelah meneguk madu bersama pengunjung lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Madu yang kami sajikan itu dari hasil alam Kapuas Hulu, kita promosikan dan kampanyekan bahwa minum madu itu sehat," kata Koordinator Tropical Forest Conservation Act (TFCA) Kapuas Hulu Nandang Sunarya, di Lanjak Kapuas Hulu, Jumat.
Minum madu secara massal merupakan salah satu tradisi dalam pelaksanaan Festival Danau Sentarum di daerah tersebut, tidak hanya tamu undangan pejabat terhormat, namun seluruh masyarakat yang hadir dalam pembukaan Festival Danau Sentarum bersama-sama menengguk madu yang merupakan produk unggulan Kabupaten Kapuas Hulu terutama di sekitar kawasan Danau Sentarum.
Disampaikan Nandang, tradisi minum madu itu dilaksanakan pada malam pembukaan Festival Danau Sentarum pada Kamis malam (1/12), yang menggunakan bahan alami yaitu cangkir yang terbuat dari bambu.
Dikatakan dia, madu alam yang disajikan di malam pembukaan Festival Danau Sentarum itu merupakan produk unggulan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Mentari Kapuas Desa Ujung Said Jongkong merupakan binaan TFCA Kalimantan di Kapuas Hulu.
Dia menyebutkan LPHD Mentari Kapuas tidak hanya memproduksi madu, namun berbagai produk juga menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat seperti olahan ikan air tawar dan kerajinan tangan.
Bahkan, saat pelaksanaan Festival Danau Sentarum hasil produk LPHD Mentari Kapuas juga dipamerkan pada stand pameran.
"Kami memberikan pendamping dan pembinaan kepada masyarakat, bahkan sekarang ini masyarakat tidak kesulitan dalam memasarkan hasil alam salah satunya madu, biasa juga sampai ke pulau Jawa bahkan ke luar negeri," ucapnya.
Sementara itu, salah satu pengujung Festival Danau Sentarum Marniyanti menuturkan tradisi minum madu pada Festival Danau Sentarum merupakan salah satu momen yang ditunggu-tunggu.
"Dari tadi saya menunggu untuk minum madu, bayangin aja masyarakat bisa menikmati madu dan minum bersama-sama itu luar biasa dan saya selalu siap madu di rumah untuk keluarga," kata dia.
Berbeda dengan Hermanto (50), yang juga merupakan pengunjung dalam Festival Danau Sentarum, menuturkan dia baru pertama kalinya minum madu.
"Sebelum-sebelumnya saya memang tidak suka madu, tapi pas tadi saya coba, ternyata enak madunya, apalagi tadi minum madu itu unik menggunakan cangkir bambu, semua mengangkat cangkir berisi madu kemudian di minum bersama, seru juga," kata Hermanto sambil meletakkan cangkir bambu setelah meneguk madu bersama pengunjung lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022