Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat, mendorong kegiatan ekonomi kreatif (Ekraf) melalui pengembangan pakem busana budaya melayu Kalimantan Barat.
"Disporapar dalam kaitan fungsi kebudayaan pariwisata dan ekonomi kreatif tentunya sangat mendukung perkembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Nah, ini dalam rangka pengembangan ekonomi kreatifnya," kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar Windy Prihastari, di Pontianak, Senin.
Windy mengatakan, Disporapar tidak akan lepas dari ekonomi kreatif, karena keduanya saling berhubungan satu sama lain. Maka, dalam hal ini Disporapar bekerja sama dengan perempuan melayu Kalbar dalam menyelenggarakan seminar dan lomba busana budaya Kalbar.
"Kita melakukan seminar ini untuk nanti hasilnya kita jadikan buku panduan kita bersama sebagai pakem busana khas melayu Kalbar. Selain seminar juga ada lomba busana yang nantinya juri akan memilih setiap kriteria-kriteria yang masuk dalam pakem-pakem tersebut untuk kita buatkan buku dan narasi milik Kalbar," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Horisson mengatakan kegiatan seminar dan lomba pakem busana budaya untuk pemberdayaan ekonomi kreatif ini dapat meningkatkan perekonomian di Kalbar.
"Ke depannya kita akan mengembangkan ekonomi kreatif dari pakem busana melayu yang kita patenkan. Ini juga salah satu dorongan dari kita dalam mengupayakan warisan budaya tak benda ini," kata Horisson.
Menurut dia, busana melayu Kalbar mempunyai ciri khas yang banyak ragamnya dan mempunyai daya tariknya tersendiri, sehingga dapat diekspor.
"Saya kira busana melayu Kalbar itu mempunyai ciri khas tersendiri dan nanti ini akan kita kembangkan di ekonomi kreatif. Sehingga akan menjadi daya tarik di masyarakat, khususnya bagi yang berkunjung ke Kalbar dan juga dapat kita ekspor ke daerah lain maupun ke luar negeri," katanya.
Baca juga: Program integrasi Siska di Kalbar digencarkan dukung keberlanjutan
Baca juga: Polda Kalbar gelar pengobatan gratis bagi warga tidak mampu
Baca juga: UMKM binaan PLN UPK Singkawang manfaatkan FABA agar bernilai ekonomis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Disporapar dalam kaitan fungsi kebudayaan pariwisata dan ekonomi kreatif tentunya sangat mendukung perkembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Nah, ini dalam rangka pengembangan ekonomi kreatifnya," kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar Windy Prihastari, di Pontianak, Senin.
Windy mengatakan, Disporapar tidak akan lepas dari ekonomi kreatif, karena keduanya saling berhubungan satu sama lain. Maka, dalam hal ini Disporapar bekerja sama dengan perempuan melayu Kalbar dalam menyelenggarakan seminar dan lomba busana budaya Kalbar.
"Kita melakukan seminar ini untuk nanti hasilnya kita jadikan buku panduan kita bersama sebagai pakem busana khas melayu Kalbar. Selain seminar juga ada lomba busana yang nantinya juri akan memilih setiap kriteria-kriteria yang masuk dalam pakem-pakem tersebut untuk kita buatkan buku dan narasi milik Kalbar," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Horisson mengatakan kegiatan seminar dan lomba pakem busana budaya untuk pemberdayaan ekonomi kreatif ini dapat meningkatkan perekonomian di Kalbar.
"Ke depannya kita akan mengembangkan ekonomi kreatif dari pakem busana melayu yang kita patenkan. Ini juga salah satu dorongan dari kita dalam mengupayakan warisan budaya tak benda ini," kata Horisson.
Menurut dia, busana melayu Kalbar mempunyai ciri khas yang banyak ragamnya dan mempunyai daya tariknya tersendiri, sehingga dapat diekspor.
"Saya kira busana melayu Kalbar itu mempunyai ciri khas tersendiri dan nanti ini akan kita kembangkan di ekonomi kreatif. Sehingga akan menjadi daya tarik di masyarakat, khususnya bagi yang berkunjung ke Kalbar dan juga dapat kita ekspor ke daerah lain maupun ke luar negeri," katanya.
Baca juga: Program integrasi Siska di Kalbar digencarkan dukung keberlanjutan
Baca juga: Polda Kalbar gelar pengobatan gratis bagi warga tidak mampu
Baca juga: UMKM binaan PLN UPK Singkawang manfaatkan FABA agar bernilai ekonomis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022