Pontianak (ANTARA) - Festival Melayu Kalimantan Barat XIII kembali digelar sebagai wadah bagi masyarakat, khususnya komunitas Adat Melayu, untuk melestarikan kebudayaan di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.
"Festival ini kita laksanakan untuk menjaga tradisi agar tidak tergerus oleh arus modernisasi yang pesat. Festival Melayu tahun ini mencakup seluruh Kalimantan Barat dan sejak awal selalu melibatkan Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar," kata Ketua Festival Melayu Kalbar XIII, Kusminardi, di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa festival ini tidak hanya sebagai ajang kebudayaan, tetapi juga sebagai sarana silaturahim serta mempererat kerukunan masyarakat di Kalimantan Barat.
Setelah enam tahun absen, festival ini disambut antusiasme tinggi oleh masyarakat yang turut mengirimkan ratusan peserta untuk mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan.
"Ini adalah bentuk pelestarian budaya, bukan sekadar kompetisi. Kompetisi yang kita bangun adalah yang sehat dan bertujuan untuk memperkuat budaya, bukan merusaknya," tuturnya.
Festival Melayu Kalbar XIII juga bertujuan untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan tradisi. Banyak anak muda yang tidak lagi mengenal permainan tradisional maupun adat istiadat Melayu, sehingga festival ini menjadi sarana untuk mengenalkan dan mempromosikan budaya tersebut.
Berbagai lomba diselenggarakan selama festival ini, termasuk Pawai Budaya, Pemilihan Abang Kakak, Lomba Lagu Melayu, Lomba Cipta Lagu Daerah, Lomba Vokal Grup, Lomba Lagu P. Ramlee, serta Lomba FGD Rias Busana Pengantin. Semua kegiatan ini dirancang untuk mengembangkan nilai-nilai budaya Melayu sekaligus membangun minat generasi muda terhadap tradisi leluhur.
"Yang paling penting dari ajang ini adalah komitmen kita untuk melestarikan budaya. Bukan hanya bersaing, tetapi memastikan bahwa nilai-nilai tradisi tetap hidup dan berkembang," katanya.
Ia berharap, dengan konsep yang telah dirancang sedemikian rupa, Festival Melayu Kalbar dapat menjadi agenda rutin yang terus dilaksanakan di masa mendatang sebagai bagian dari upaya menjaga warisan budaya Melayu di Kalimantan Barat.
"Mudah-mudahan festival ini dapat berlangsung rutin setiap tahun, sehingga tradisi Melayu tetap lestari di kalangan masyarakat dan generasi muda," kata Kusminardi.
Festival Melayu menjadi sarana pelestarian budaya di tengah modernisasi
Jumat, 18 Oktober 2024 22:31 WIB