Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus menggencarkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak meskipun saat ini daerah itu dalam status zero atau nol laporan kasus penyakit menular tersebut.
"Gencarnya vaksinasi dalam rangka penanggulangan dan pengendalian PMK di Kalbar. Untuk di Kalbar gencarnya vaksinasi ditandai dengan Kick of Vaksinasi PMK 2023 yang telah sukses digelar di Kabupaten Bengkayang kemarin dan hal itu serentak di seluruh Indonesia," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalbar, Banter Wahyudi di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan cara pengendalian PMK yang paling efektif untuk melindungi ternak.
Ia menyebutkan sampai dengan tanggal 25 Januari 2023 capaian vaksinasi PMK di Kalbar sejumlah 92.213 dosis atau 79.70 persen dari target 115.700 dosis.
"Ternak yang sudah divaksin PMK mencapai 52.252 ekor yang tersebar di 14 kabupaten atau di Kalbar. Pentingnya pengendalian PMK ini mengingat kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat penyakit ini sangatlah besar," papar dia.
Kasus positif pertama kali terkonfirmasi di Kecamatan Jungkat Kabupaten Mempawah pada ternak kambing pada 2022.
Kondisi sampai 10 Oktober 2022 total ternak yang sakit karena PMK yaitu mencapai 1.822 ekor, kesembuhan mencapai 1712 ekor (93,96 persen), potong paksa 102 ekor, mati 8 ekor.
Total Kabupaten/Kota yang sudah terdampak (zona merah) yaitu 9 daerah yakni Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, Mempawah, Kota Singkawang, Sanggau, Melawi, Sintang dan Sambas. Total Kecamatan yang sudah terdampak yaitu 30 Kecamatan dengan 77 Desa/Kelurahan.
Terkait pembukaan vaksinasi PMK di Kalbar, diselenggarakan di Kabupaten Bengkayang tepatnya di Kelompok Ternak BBTK, Kelurahan Bumi Emas.
Alasan Kabupaten Bengkayang sebagai lokasi penyelenggaraan kick off vaksinasi PMK dikarenakan Kabupaten Bengkayang statusnya masih bebas atau belum ada laporan kasus PMK atau dalam istilahnya zona kuning.
Hal ini menjadi suatu apresiasi dalam mencegah masuknya PMK ke Kabupaten Bengkayang. Selain itu untuk meningkatkan cakupan vaksinasi khususnya di Kabupaten Bengkayang mengingat belum semua HRP tervaksin dan yang paling penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya vaksinasi PMK.
Pembukaan vaksinasi PMK ini dihadiri langsung oleh Bupati Bengkayang sekaligus membuka kegiatan ini.
Adapun yang hadir lainnya seperti perwakilan Balai Veteriner Banjarbaru, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Prov Kalbar yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang yang diwakili oleh Kepala Bidang Perkebunan dan Peternakan, Kepala Satpol PP, Kapolsek Bengkayang, Danramil Bengkayang, Camat Bengkayang, Lurah Bumi Emas dan Kelompok ternak.
Baca juga: Disbunnak Kalbar pertahankan nol kasus PMK
Baca juga: Jamaah umrah disarankan tetap vaksin meningitis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Gencarnya vaksinasi dalam rangka penanggulangan dan pengendalian PMK di Kalbar. Untuk di Kalbar gencarnya vaksinasi ditandai dengan Kick of Vaksinasi PMK 2023 yang telah sukses digelar di Kabupaten Bengkayang kemarin dan hal itu serentak di seluruh Indonesia," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalbar, Banter Wahyudi di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan cara pengendalian PMK yang paling efektif untuk melindungi ternak.
Ia menyebutkan sampai dengan tanggal 25 Januari 2023 capaian vaksinasi PMK di Kalbar sejumlah 92.213 dosis atau 79.70 persen dari target 115.700 dosis.
"Ternak yang sudah divaksin PMK mencapai 52.252 ekor yang tersebar di 14 kabupaten atau di Kalbar. Pentingnya pengendalian PMK ini mengingat kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat penyakit ini sangatlah besar," papar dia.
Kasus positif pertama kali terkonfirmasi di Kecamatan Jungkat Kabupaten Mempawah pada ternak kambing pada 2022.
Kondisi sampai 10 Oktober 2022 total ternak yang sakit karena PMK yaitu mencapai 1.822 ekor, kesembuhan mencapai 1712 ekor (93,96 persen), potong paksa 102 ekor, mati 8 ekor.
Total Kabupaten/Kota yang sudah terdampak (zona merah) yaitu 9 daerah yakni Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, Mempawah, Kota Singkawang, Sanggau, Melawi, Sintang dan Sambas. Total Kecamatan yang sudah terdampak yaitu 30 Kecamatan dengan 77 Desa/Kelurahan.
Terkait pembukaan vaksinasi PMK di Kalbar, diselenggarakan di Kabupaten Bengkayang tepatnya di Kelompok Ternak BBTK, Kelurahan Bumi Emas.
Alasan Kabupaten Bengkayang sebagai lokasi penyelenggaraan kick off vaksinasi PMK dikarenakan Kabupaten Bengkayang statusnya masih bebas atau belum ada laporan kasus PMK atau dalam istilahnya zona kuning.
Hal ini menjadi suatu apresiasi dalam mencegah masuknya PMK ke Kabupaten Bengkayang. Selain itu untuk meningkatkan cakupan vaksinasi khususnya di Kabupaten Bengkayang mengingat belum semua HRP tervaksin dan yang paling penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya vaksinasi PMK.
Pembukaan vaksinasi PMK ini dihadiri langsung oleh Bupati Bengkayang sekaligus membuka kegiatan ini.
Adapun yang hadir lainnya seperti perwakilan Balai Veteriner Banjarbaru, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Prov Kalbar yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang yang diwakili oleh Kepala Bidang Perkebunan dan Peternakan, Kepala Satpol PP, Kapolsek Bengkayang, Danramil Bengkayang, Camat Bengkayang, Lurah Bumi Emas dan Kelompok ternak.
Baca juga: Disbunnak Kalbar pertahankan nol kasus PMK
Baca juga: Jamaah umrah disarankan tetap vaksin meningitis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023