Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mengajak agar umat Islam tetap tenang dan tidak terprovokasi aksi pembakaran salinan Al Qur'an di Swedia.
"Membakar Al Qur'an itu jelas melukai umat Islam, saya mendorong aparat kepolisian di Swedia menindak tegas para pelaku. Tapi yang paling penting kita (umat Islam) harus tetap tenang, tidak terprovokasi dengan aksi itu," kata Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Direktur Pelaksana Qara’a Indonesia Ahmad Kamel mengatakan, pihaknya telah melakukan pembaruan dengan merilis fitur baru "Adzan Project" pada Aplikasi belajar Al-Quran Qara'a.
"Pada fitur baru ini, kami memberikan pilihan muadzin dari beberapa ustadz dan artis. Alhamdulillah, kita terus melakukan pembaruan karena perkembangan Qara'a dari tahun ke tahun mulai dari hanya fitur Quran kemudian penambahan Zakat hingga Fasih dan saat ini sudah ada penambahan Adzan project, pengguna aplikasi bisa memilih muadzin dari beberapa ustad dan artis," kata Kamel saat memberikan keterangan pers di Pontianak, Minggu.
Fitur Adzan project berkolaborasi dengan beberapa ustad dan artis di antaranya Natta Reza, Rizal Armada, Ifan Govinda, Cupink Topan, Ustaz Syawal Mubarak, Ifan Seventeen dan Umaru Takaeda. Baca juga: Aplikasi Qara'a sediakan fitur adzan hasil kolaborasi ustadz dan artis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Membakar Al Qur'an itu jelas melukai umat Islam, saya mendorong aparat kepolisian di Swedia menindak tegas para pelaku. Tapi yang paling penting kita (umat Islam) harus tetap tenang, tidak terprovokasi dengan aksi itu," kata Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Tindakan tidak terpuji tersebut dilakukan Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Sabtu, 21 Januari.
Paludan yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah menggelar sejumlah demonstrasi di masa lalu, ketika dia membakar Al Qur'an.
Muhaimin mengutuk keras aksi keji tersebut. Selain bertentangan dengan nilai keislaman, dia menyebutkan aksi Paludan bisa memicu ketegangan antar-umat beragama di dunia, terutama Islam.
"Saya tentu saja mengecam keras aksi pembakaran Kitab Suci Al Qur'an di Swedia, itu bukan saja tidak sesuai dengan nilai keagamaan dan toleransi, malah lebih dari itu bisa memicu ketegangan," ucap Muhaimin.
Baca juga: Aplikasi Qara'a sediakan fitur adzan hasil kolaborasi ustadz dan artis
Baca juga: Memenuhi panggilan Al Quran di Bulan Ramadhan
Baca juga: Aplikasi Qara'a sediakan fitur adzan hasil kolaborasi ustadz dan artis
Baca juga: Memenuhi panggilan Al Quran di Bulan Ramadhan
Negara Arab, seperti Arab Saudi, Yordania, dan Kuwait pun mengecam Paludan. Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan Arab Saudi menyerukan untuk menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan hidup berdampingan, serta menolak kebencian dan ekstremisme
Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, juga sudah menyikapi kejadian itu. Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Alquran oleh Rasmus Paludan.
Aksi penistaan kitab suci itu telah melukai dan menodai toleransi umat beragama. Kebebasan berekspresi harusnya dilakukan secara bertanggung jawab.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyayangkan sikap Rasmus Paludan. KH Yahya mendoakan agar Paludan sadar dan mendapatkan nilai-nilai kebenaran usai tindakan yang dilakukan Paludan.
“Whatever his cause is, it is doomed to fail. Mari kita teruskan saja duduk santai menikmati kesyahduan iman kita sendiri sambil menunggu Rasmus Paludan runtuh bersama segala cita-citanya atau dia insaf kemudian berbelok ke jalan yang benar,” kata Gus Yahya.
Direktur Pelaksana Qara’a Indonesia Ahmad Kamel mengatakan, pihaknya telah melakukan pembaruan dengan merilis fitur baru "Adzan Project" pada Aplikasi belajar Al-Quran Qara'a.
"Pada fitur baru ini, kami memberikan pilihan muadzin dari beberapa ustadz dan artis. Alhamdulillah, kita terus melakukan pembaruan karena perkembangan Qara'a dari tahun ke tahun mulai dari hanya fitur Quran kemudian penambahan Zakat hingga Fasih dan saat ini sudah ada penambahan Adzan project, pengguna aplikasi bisa memilih muadzin dari beberapa ustad dan artis," kata Kamel saat memberikan keterangan pers di Pontianak, Minggu.
Fitur Adzan project berkolaborasi dengan beberapa ustad dan artis di antaranya Natta Reza, Rizal Armada, Ifan Govinda, Cupink Topan, Ustaz Syawal Mubarak, Ifan Seventeen dan Umaru Takaeda. Baca juga: Aplikasi Qara'a sediakan fitur adzan hasil kolaborasi ustadz dan artis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023