PT Sucofindo mendukung pembangunan ekonomi hijau secara berkelanjutan di Kalimantan Barat melalui keberadaan cabangnya di Pontianak.

"Dalam pembangunan Kalimantan Barat, PT Sucofindo dapat mendukung potensi wilayah, salah satunya mendorong pelaku usaha untuk menerapkan green economy (ekonomi hijau) secara berkelanjutan," kata Direktur Utama PT Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

Wigrantoro mengatakan salah satu upaya pembangunan ekonomi hijau adalah dengan mewujudkan responsible mining di sektor pertambangan. Hal itu sejalan dengan komitmen penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainability Development Goals/SDGs), yang terkait dengan responsible consumption.

"Untuk sektor pertambangan turut mendorong perusahaan pertambangan mengimplementasikan responsible mining, agar mampu memenuhi regulasi yang berlaku," ujarnya.

Untuk memenuhi responsible mining, PT Sucofindo melayani pengawasan kualitas dari pertambangan sampai pelabuhan muat yang terintegrasi serta berkolaborasi dalam mendukung aplikasi Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (Simbara).

Sedangkan untuk sisi keberlanjutan, perusahaan itu memiliki layanan pembuatan peta jalan (roadmap) dan pelatihan ESG atau seputar lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola perusahaan (governance).

ESG adalah kerangka kerja yang digunakan oleh pemangku kepentingan untuk menilai bagaimana perusahaan mengelola risiko dan peluang terkait isu keberlanjutan terhadap tiga elemen kunci, yakni lingkungan, dampak sosial dan juga struktur tata kelola.

Selain itu, dalam aspek kelestarian lingkungan, perusahaan tersebut menyediakan layanan jasa Verifikasi dan Validasi (VV) terhadap pernyataan emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Sutarmidji minta Pemda-Sucofindo tingkatkan produktivitas pertanian

Baca juga: Bupati Muda minta Sucofindo tingkatkan kontribusi tumbuhkan usaha di Kubu Raya

"Perusahaan kini bisa memastikan statement (pernyataan) emisi gas rumah kaca yang akan dikomunikasikan kepada eksternal serta informasi lingkungan lain, seperti pengelolaan sampah, air, dan beberapa informasi lingkungan lain," tuturnya.

Sementara itu, Kepala PT Sucofindo Cabang Pontianak Paolo Manurung menuturkan selain optimalisasi di sektor pertambangan, pihaknya juga bisa mendukung potensi wilayah Kalimantan Barat dengan layanan di sektor perkebunan, pertanian, dan lingkungan.

"Laboratorium kami juga dilengkapi dengan fasilitas uji di sektor lingkungan, perkebunan dan pertanian," ujarnya.

Pihaknya juga mendukung pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan layanan uji sertifikasi halal.

Saat ini, PT Sucofindo Cabang Pontianak memiliki unit layanan di Kendawangan, Ketapang di Kalimantan Barat dan Pangkalan Bun di Kalimantan Tengah.

"Dan akan direncanakan membuka unit operasional baru yang berada di daerah Kijing. Site Kijing memiliki proyeksi menjadi pusat smelter, aspal, ekspor minyak sawit mentah (CPO), bauksit dan transshipment bahan bakar," kata Paolo.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji berharap PT Sucofindo dapat mempertahankan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik, yang mampu membantu mobilitas pelaku usaha secara efisien di wilayah Kalimantan Barat dan ikut mewujudkan ekonomi hijau di provinsi tersebut.

"Implementasi green economy (ekonomi hijau) sangat penting diterapkan untuk menjaga lingkungan. Saya harap Sucofindo bisa mensosialisasikan kepada pelaku usaha," ujarnya.


Baca juga: Sucofindo Cabang Pontianak salurkan bantuan penanganan COVID-19
 
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023