Pebalap Ducati Lenovo Enea Bastianini mengungkapkan saingan terbesarnya di ajang MotoGP 2023 adalah rekan satu timnya, Francesco "Pecco" Bagnaia.

"Sekarang saya berada di tim pabrikan, jadi saya akan memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Namun, (ada tantangan) mengingat Pecco memenangkan gelar (pada tahun lalu). Tapi saya akan memberikan 100 persen untuk mencoba melakukan yang lebih baik dan lebih baik lagi," kata Bastianini, dikutip dari laman Crash, Kamis.

Pebalap yang dijuluki "The Beast" itu mengatakan, transisinya dari tim satelit Gresini ke tim pabrikan ternyata semakin mendorongnya untuk bersaing sekaligus bekerja sama dengan Bagnaia.

"Saya pikir saya akan menemukan lebih banyak ketegangan, tapi ini sebaliknya. Saya segera merasa nyaman (saat pindah ke Ducati Lenovo)," ujarnya.

Baca juga: Ducati mulai produksi motor listrik V21L

"Saya juga merasa senang. Beberapa tahun terakhir sangat indah. Pada tahun 2020 gelar dunia pertama saya tiba dengan Moto2. Pada tahun 2021 saya melakukan debut saya dengan MotoGP dan pada tahun 2022 saya berhasil finis ketiga di kejuaraan. Ini adalah jalur pertumbuhan yang baik, saya berharap untuk terus seperti ini," imbuhnya.

Manajer Tim MotoGP Davide Tardozzi pun sepakat. Menurutnya, Bastianini memiliki semangat untuk menghadapi musim ini dengan sederet pengalaman di musim-musim sebelumnya.

Sementara itu, duo Bagnaia dan Bastianini akan menunggangi Desmosedici GP23 yang telah diperbarui. Masih menyala dengan warna merah, kedua pembalap asal Italia tersebut merasa optimistis untuk dapat melaju di kejuaraan dunia tahun ini.

Duet Pecco dan Bastianini merupakan ketiga kalinya Ducati Lenovo menurunkan dua pembalap Italia setelah tandem Andrea Dovizioso-Andrea Iannone pada 2015 dan 2016, serta Dovizioso-Danilo Petrucci pada 2019 dan 2020.

Baca juga: Marquez mendapat lampu hijau untuk tes Misano
 

Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis legawa menerima kekalahan dalam perebutan gelar juara dunia musim ini setelah Francesco Bagnaia membantu Ducati menyapu bersih tiga titel kejuaraan dunia MotoGP 2022 di Valencia, Minggu.

Bagnaia, yang memerlukan hanya tiga poin atau finis 14 besar pada balapan penutup itu, memupuskan harapan Fabio Quartararo mempertahankan gelarnya setelah finis P9.

Meski kehilangan gelar, Jarvis mengaku puas Yamaha mampu memberikan perlawanan hingga akhir dan siap kembali lebih kuat pada musim depan.

"Di satu sisi, kami puas karena kami melakukan yang terbaik dan Fabio melakukan yang maksimal dan saya rasa kami menyelesaikan musim ini dengan apik," kata Jarvis dilansir laman resmi MotoGP. Baca selengkapnya: Ducati sapu bersih tiga titel kejuaraan dunia MotoGP 2022

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023