Upaya kolaborasi perusahaan sawit, Sinar Mas Agribusiness and Food yang melibatkan para pihak dalam mengantisipasi dan mencegah bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada 2023 ini terus digalakkan dan langkah persiapan dengan digelarnya Apel Siaga PT Agrolestari Mandiri.

"Kegiatan ini melibatkan unsur pemerintah daerah, TNI-Polri, Manggala Agni, serta masyarakat sekitar area perusahaan untuk memperkuat sosialisasi dan simulasi penanganan kebakaran. Upaya ini untuk mengantisipasi ancaman  Karhutla," ujar Head of Fire & Peat Management Sinar Mas Agribusiness and Food, Achmad Supriyanto di Ketapang, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia akan mengalami El Nino lemah pada 2023. Fenomena ini berpotensi menyebabkan musim kemarau lebih panjang dibandingkan periode 2020-2022.

"Untuk itu lah sebagai sebagai respon cepat terhadap prediksi tersebut kami meningkatkan upaya-upaya kolaborasi dengan para pihak terkait untuk memperkuat langkah pencegahan dan penanganan Karhutla. Apel siaga adalah bagian dari upaya terpadu perusahaan dalam pencegahan Karhutla," papar dia.

Menurutnya, upaya ini tidak hanya dilakukan menjelang musim kemarau, tetapi terus berlangsung sepanjang tahun sebagai bentuk pencegahan jangka panjang.

“Kami melakukan upaya komprehensif dalam pencegahan Karhutla. Selain memastikan kesiapan di setiap awal musim kemarau melalui apel siaga, perusahaan juga menjalankan program jangka panjang lainnya,” ujar Supriyanto.

Ia menambahkan, salah satu bentuk program tersebut adalah Desa Makmur Peduli Api (DMPA). DMPA membekali desa rentan Karhutla dengan pelatihan pencegahan kebakaran, infrastruktur dasar pemadaman kebakaran, serta sosialisasi dan implementasi proses peringatan dini untuk menghadapi risiko kebakaran.

Sejak diluncurkan pada 2016, program ini efektif menurunkan insiden kebakaran secara signifikan di 90 desa di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Menurut Supriyanto, berbagai program pencegahan Karhutla itu diiringi dengan pengawasan yang ketat.

“Kami melalukan pemantauan intensif terhadap potensi Karhutla di berbagai titik, dengan cara menggunakan peta rawan kebakaran, sistem patroli, serta aplikasi GeoSMART. Aplikasi ini dapat mendeteksi titik api tiga kali lebih cepat dari metode pemantauan satelit sebelumnya,” jelasnya.

Dukungan terhadap pencegahan Karhutla tampak dari respons pemangku kepentingan yang mengikuti apel siaga, salah satunya Komandan Distrik Militer 1203 Kabupaten Ketapang, Letkol Infantri Alim Mustofa. Ia mengapresiasi komitmen PT Agrolestari Mandiri dalam mencegah Karhutla.

“Kita tidak ingin kecolongan. Apel siaga Karhutla penting untuk dilaksanakan. Pencegahan Karhutla tidak bisa dilakukan satu institusi, tetapi aksi ini melibatkan semua komponen bangsa,” kata Alim Mustofa.

Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Kabupaten Ketapang, Fardy Akhyarsyah  mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan terhadap pencegahan dan penanggulangan Karhutla.

“Kita mengacu pada Permen LHK Nomor 32 tahun 2016 terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Apel siaga dari PT Agrolestari Mandiri ini baik untuk meningkatkan kewaspadaan dan bisa diikuti oleh perusahaan lainnya,” ungkap Fardy.

Pada pengujung apel siaga, para pemangku kepentingan di sekitar area operasional perusahaan melakukan proses penandatanganan komitmen bersama terkait upaya pencegahan Karhutla. Isi dari komitmen ini adalah seluruh pihak siap terlibat aktif mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan wilayah bebas kebakaran hutan, lahan, kebun, serta bencana kabut asap.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023