Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar menilai secara umum penanganan stunting di Kabupaten Sekadau sudah berjalan dengan baik. 

"Namun dalam setiap program diperlukan penguatan dari pimpinan agar seluruh instansi bisa bergerak bersama. Sehingga upaya percepatan penurunan stunting di Sekadau bisa semakin maksimal. Dan, kita harus fokus agar penurunan stunting di Sekadau dengan perjuangan luar biasa akan semakin lebih baik,” kata Kaper BKKBN saat menghadiri Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan penandatanganan komitmen bersama pemangku kebijakan di  Sekadau, Rabu.

Dalam kesempatan itu, Kaper BKKBN  juga memberikan apresiasi atas berbagai program dalam mewujudkan desa sehat yang ada di Kabupaten Sekadau. 

Dirinya berharap implementasi program tersebut bisa disinergikan dengan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). Sehingga upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sekadau akan semakin maksimal.

“Peran kita semua menyatukan program yang telah tertuang menuju indikator yang harus diraih diseluruh desa. Sehingga penanganan stunting tidak terpilah antar satu dengan lainnya,” ujar Pintauli.

Dalam kunjungan kerjanya pertama kali di Bumi Lawang Kuari, Pintauli juga berkesempatan melakukan silaturahmi dengan Wakil Bupati Kabupaten Sekadau Subandrio dan Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Sekadau Henry Alpius.

"Dalam silaturahmi tersebut berbagai hal yang kami bincangkan, terutama terkait upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sekadau," ucap Pinta.

Sementara itu, Kepala Dinkes PP dan KB Sekadau Henry Alpius mengatakan pada program desa sehat terdapat 20 indikator yang harus dikejar. Diantara indikator tersebut ada yang beririsan dengan penanganan stunting termasuk intervensi spesifik dan sensitif. Misalnya desa itu wajib Open Defecation Free (ODF) dan memiliki sanitasi air minum. 

“Indikator ini yang memang akan kita perkuat di dalam rangka menurunkan stunting. Intinya kesehatan menjadi tanggung jawab semua karena kita yakin kalau Kabupaten ingin sehat basis nya dari desa,” pungkas Henry. 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023