Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menjenguk santri yang menjalani perawatan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Kota Pontianak karena terluka saat angin kencang menerjang asrama putri Madrasatul Qur'an di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, pada Senin (3/4).

"Ini namanya musibah, yang tentu tidak bisa kita hindari. Saya meminta doa semua masyarakat Kubu Raya agar anak-anak kita ini bisa segera sembuh dan pulang ke rumah," katanya saat mengunjungi santri yang menjalani perawatan di rumah sakit pada Selasa.

Bupati Kubu Raya menjenguk santri yang menjalani perawatan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie bersama Kepala Dinas Kesehatan Marijan dan Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Odang Prasetyo.

Orang tua salah satu santri mengapresiasi perhatian dari pejabat pemerintah daerah kepada santri yang terdampak angin kencang.

"Saya tidak menyangka saja kalau Pak Bupati mau mengunjungi anak saya dan korban lainnya, karena dengan kesibukan sebagai kepala daerah Pak Muda menyempatkan diri untuk datang menjenguk anak saya," kata Usman, orang tua dari Sindi Aulia, santri yang terdampak angin kencang.

Usman menceritakan bahwa dia langsung meninggalkan pekerjaan dan bergegas menuju ke rumah sakit saat menerima kabar dari istrinya bahwa anaknya terluka.

"Berdasarkan pemeriksaan dokter, anak saya hanya mengalami luka robek, namun harus menjalani rawat inap untuk proses pemulihannya," tuturnya.

Pada Senin (3/4) siang, angin kencang menerjang bangunan asrama putri Madrasatul Qur'an di Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, dan menyebabkan 10 santri terluka.

Kepala Madrasatul Qur’an Nurul Susan Habawiyah mengungkapkan bahwa angin kencang datang ketika para santri sedang berada di asrama.

"Sehingga bangunan asrama yang diterjang puting beliung itu menimpa para santri ini. Seketika itu kami langsung membawa korban ke rumah sakit dengan menggunakan kendaraan roda dua," kata Nurul.

Dia mengatakan bahwa semula ada 10 santri yang menjalani perawatan di rumah sakit karena terluka, tetapi pada Senin (3/4) sore tujuh di antaranya sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

Menurut dia, masih ada satu santri yang menjalani observasi dan dua santri yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kami sangat bersyukur atas kepedulian Bapak Bupati Muda Mahendrawan terhadap santri kami dan kami juga mengharapkan bantuan kepada Pak Bupati untuk bisa membangun kembali asrama pondok yang roboh akibat puting beliung," kata Nurul.

Ia juga berharap pemerintah daerah membantu membayar biaya perawatan santri yang terluka, yang kebanyakan berasal dari keluarga kurang mampu.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023