Karolin Margret Natasa mengingatkan masyarakat Kabupaten Landak Kalimantan Barat untuk memperhatikan tumbuh kembang anak di Pusat Pengembangan Anak (PPA) untuk mewujudkan generasi kabupaten setempat yang lebih cerdas dan baik.

"Saya sangat mendukung terbentuknya PPA Maranatha Menjain yang membuka cabang untuk melayani anak-anak Desa Lamoanak yang bertempat di Gereja Kerapatan Gereja Baptis Indonesia (KGBI) Baweng, Desa Lamoanak, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak," kata Karolin di Ngabang, Rabu.

Mantan Bupati Landak Periode 2017-2022 ini mengatakan, Pusat Pengembangan Anak (PPA) tersebut merupakan bagian dari pengembangan anak-anak melalui gereja dengan memenuhi hak-hak anak seperti bermain, pendidikan, perlindungan, identitas diri, status kebangsaan, akses kesehatan, rekreasi, kesamaan, berperan dalam pembangunan, serta makan dan minum mereka.

Dia mengatakan bahwa PPA Maranatha Menjalin merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal yang sangat bagus dalam pengembangan anak-anak terutama mereka yang berada di desa yang memang membutuhkan hal tersebut.

"PPA ini sangat baik, karena memiliki program yang komprehensif sehingga anak-anak bisa menjadi berkembang serta adanya kelanjutan pengembangan mereka sampai mereka dewasa. Selain itu, mereka juga tetap menjadi anak-anak yang juga memiliki iman yang bagus," tuturnya.

Dia juga mengingatkan bahwa peran orang tua sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, karena PPA tersebut hanyalah bagian dari dukungan dari luar dalam upaya membantu pengembangan anak-anak.

"Para mentor PPA ini hanya membantu anak-anak kita dalam membentuk karakter maupun pengembangan bakat dari anak-anak kita, tetapi peran orang tua yang sangat penting dalam upaya tersebut. Untuk itu saya berpesan orang tua juga harus aktif dan mau mengikuti apa yang sudah sarankan oleh para mentor," kata Karolin.

Dia juga mengajak masyarakat untuk mendukung pemberantasan stunting agar masa depan anak-anak di Kabupaten Landak menjadi generasi yang cerdas, sehat dan hebat.

"Dampak dari stunting yang paling ditakuti adalah anak-anak kita menjadi bodoh, tentu kita tidak mau generasi kita nantinya bodoh," katanya lagi.

Makanya dari itu, dia menambahkan, harus gencar dilakukan sosialisasi stunting dalam upaya mewujudkan anak-anak atau generasi penerus yang cerdas, sehat dan hebat.

"Karena penanganan stunting ini mulai kita cegah sejak merencanakan kehamilan hingga anak-anak itu lahir dan tumbuh kembangnya yang harus kita awasi," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023