Pontianak (ANTARA) - Karolin Margret Natasa meminta Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Santa Scholastika Ranting Menjalin Hulu Paroki Santo Petrus dan Paulus untuk bisa menjadi benteng bagi keluarga dalam pencegahan kejahatan di era digital.
"Pada era digital saat ini perkembangan teknologi memang sangat maju, maka peran WKRI bisa menjadi benteng bagi keluarga, gereja dan masyarakat. Terutama dalam mengantisipasi berbagai kejahatan digital yang bisa saja terjadi pada keluarga kita," kata Karolin di Ngabang, Selasa.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Karolin, pengurus WKRI harus mengikuti perkembangan zaman ini, jangan sampai kita ketinggalan dengan kemajuan zaman dengan bisa beradaptasi pada kemajuan teknologi digitalisasi saat ini.
"Karena para ibu sangat berperan untuk menjadi benteng bagi keluarga, gereja dan masyarakat," tuturnya.
Mantan Bupati Landak periode 2017-2022 itu juga mengatakan bahwa dengan melihat tema pada kegiatan tersebut yakni WKRI Harus Jadi Andalan Keluarga, Gereja dan Masyarakat di Era Melenial, maka sudah seharusnya WKRI dapat lebih berperan besar untuk memajukan Kabupaten Landak.
"WKRI yang merupakan wadah organisasi katolik bagi para perempuan yang juga harus memiliki andil untuk membangun Kabupaten Landak ini baik untuk keluarga, gereja maupun masyarakat," kata Karolin.
Dia juga berpesan kepada WKRI Santa Scholastika Ranting Menjalin Hulu untuk bisa menjadi wanita yang mampu menjadi perempuan-perempuan aktif dalam berbagai kegiatan.
"Pesan Saya, ibu-ibu harus berperan aktif dalam berbagai kegiatan, baik di gereja maupun dilingkungan masyarakat. Tunjukkan diri kita sebagai wanita itu juga mampu berbuat untuk orang lain, karen negara sudah menjamin kebebasan hak yang sama antara perempuan dan laki-laki," katanya.
Baca juga: Guru Bengkayang diminta tingkatkan kualitas diri di era digital
Baca juga: Semakin tinggi tantangan jadi seorang ibu di era digital
Baca juga: Sirclo bagikan bingkisan untuk para "pahlawan" di era digital