PT Telkom Indonesia Tbk dan 15 BUMN lainnya memanfaatkan secara maksimal ajang pameran industri terbesar di Eropa, Hannover Messe 2023, yang berlangsung 17-21 April 2023, untuk menampilkan etalase ekonomi Indonesia.

Direktur Digital Bisnis Telkom Indonesia M. Fajrin Rasyid dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa, menyebutkan, Telkom berpartisipasi dengan mengusung pesan yang fokus pada aspek penting transformasi ekonomi Indonesia yang mendorong masyarakat mencapai kedaulatan digital.

"Telkom Indonesia juga memperkenalkan produk Antares dan MDI Ventures, yang saat ini tengah melaksanakan business matching dengan Antares Global," katanya.

Antares hadir sebagai produk dan layanan Internet of Things (IoT) dengan empat pilar utamanya, yakni IoT platform, IoT connectivity, IoT solutions, dan devices.

Sementara itu, MDI Ventures adalah venture capitals strategis yang mengelola dana dari sudut yang berbeda, serta berkontribusi pada semua tahapan investasi untuk menjaga efisiensi dan memastikan tidak ada peluang yang tertinggal.

Baca juga: IndiHome Pontianak gelar Forum Silaturahmi Ramadhan

"“Kami berharap di ajang ini semakin banyak pihak dan investor yang mengetahui tentang potensi industri 4.0 maupun ekonomi Indonesia secara umum, sehingga semakin banyak perusahaan dan calon partner yang tertarik bekerja sama baik dengan Telkom maupun perusahaan Indonesia lainnya," kata Fajrin Rasyid.

Ada 16 BUMN Indonesia yang berpartisipasi di pameran tersebut, dan meramaikan Paviliun Indonesia yang mengusung desain kapal pinisi.

 Beberapa BUMN yang hadir pada ajang tersebut di antaranya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Pupuk Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero).

Menurut Fajrin Rasyid, keikutsertaan Telkom Indonesia dan 15 BUMN lain di Hannover Messe penting untuk menunjukkan kepada dunia kapabilitas terkini Indonesia dalam industri manufaktur.

Belasan BUMN yang berpartisipasi mempromosikan tujuh sektor prioritas, yakni sektor makanan, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi.

Sebagai official partner country, Indonesia menghadirkan Zona National Pavilion dengan konsep Kapal Pinisi, di atas area seluas hampir 3.000 m2.

Baca juga: Telkom Kalbar dorong UMKM Pontianak go digital pada bazar Ramadhan

Kehadiran paviliun Indonesia diharapkan dapat membawa pesan Indonesia sebagai land of opportunity dan sebagai hub manufaktur masa depan.

Kapal Pinisi sendiri memiliki dua tiang utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar utama mencerminkan fondasi transformasi Indonesia, yaitu hilirisasi industri dan percepatan transisi energi bersih.

Sedangkan simbol tujuh layar mencerminkan sektor prioritas yang dipromosikan oleh co-exhibitor, meliputi makanan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi. Percepatan transformasi industri Indonesia akan berkontribusi bagi bangkitnya ekonomi kawasan dan ekonomi global

"Paviliun Indonesia didesain khusus mengikuti bentuk kapal tradisional Indonesia, Kapal Pinisi. Kami ingin menghadirkan semangat Indonesia dalam mengarungi tantangan massa depan. Kapal Pinisi ini memiliki kompas yang dinamakan Making Indonesia 4.0 sebagai navigator transformasi industri di Indonesia.

"Dengan spirit “Infinite Journey”, mari berlayar bersama dan mengakselerasi transformasi industri bagi dunia yang lebih baik, karena berinvestasi di Indonesia berarti berinvestasi di masa depan yang lebih cerah,” ujar Presiden RI Joko Widodo pada saat peresmian paviliun Indonesia bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, di Hannover, Senin (17/4) waktu setempat.

Indonesia yang diproyeksikan menjadi hub manufaktur penting di masa depan memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak; termasuk Jerman, negara-negara Eropa, dan perusahaan multinasional, untuk mempercepat hilirisasi industri dan transisi energi.

 
 
 PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, sebagai anak usaha BUMN PT Telkom Indonesia (Persero), siap berfokus melakukan monetisasi (penguangan) aset dengan meningkatkan "tenancy ratio".

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko atau biasa disapa Teddy mengatakan, fokus Mitratel kini mulai bergerak untuk meningkatkan fundamental melalui monetisasi aset.

“Kami yakin nilai perusahaan akan meningkat pesat di tahun 2023, yang didukung oleh kinerja finansial yang baik. Mitratel optimis dengan dominasi pasar yang kuat, Langkah ekspansi bisnis yang kami lakukan secara organik dan non organik akan berdampak pada kinerja finansial kami di tahun ini," ujar Teddy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Mitratel sebagai Tower Provider Independen akan terus agresif melakukan monetisasi asetnya melalui order dari seluruh Mobile Network Operator (MNO) seiring ekspansi jaringan MNO termasuk di luar Jawa.

Peningkatan permintaan kolokasi dari MNO tentunya akan berdampak pada tumbuhnya Tenancy Ratio yang pada gilirannya meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Tenancy ratio merupakan jumlah total penyewaan yang dimiliki sebuah perusahaan menara telekomunikasi atau MNO di menaranya dibagi dengan jumlah total menara.

Anak usaha Telkom tersebut terus melakukan berbagai aksi korporasi untuk mendorong capaian kinerja yang positif di tahun 2023.

Berbagai aksi korporasi yang telah dijalani oleh Mitratel baik secara organik maupun nonorganik pada tahun tahun sebelumnya, berhasil menjadikan Mitratel sebagai pemilik menara terbesar di Asia Tenggara dan dijuluki sebagai Raja Menara dengan jumlah kepemilikan menara lebih dari 35.000. Baca selengkapnya: Mitratel siap fokus monetisasi aset untuk meningkatkan fundamental

 

Pewarta: Budi Suyanto

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023