Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji berjanji akan meningkatkan kualitas
pekerja migran Indonesia (PMI) yang ada di Kalbar dengan menggandeng sejumlah pihak agar mereka mampu terserap dunia kerja di luar negeri sesuai dengan kemampuan dan kualitasnya.
"Kami dari Pemprov Kalbar akan terus berusaha dalam peningkatan kapasitas kemampuan anak daerah Kalbar, agar memiliki keterampilan yang baik sehingga mampu bersaing dengan anak-anak daerah lainnya baik tingkat
nasional bahkan internasional," kata Sutarmidji di Pontianak, Senin.
Menurut dia, sudah menjadi tugas dari Pemprov Kalbar untuk meningkatkan kemampuan orang masyarakatnya.
"Sehingga, kalau pun harus bekerja ke luar negeri tetapi, mudah-mudahan tidak hanya sebagai pekerja kasar. Oleh karenanya kita coba fasilitasi dengan BLK atau Balai Sertifikasi di mana mereka akan kita bina dan kita latih, sehingga orang bekerja tidak perlu kemana-mana lagi, cukup di daerah saja, karena dengan adanya sertifikasi, gajinya bisa lebih tinggi," tuturnya.
Dia mencontohkan, misal, ada masyarakat Kalbar yang bekerja sebagai pemetik buah sawit di Malaysia dengan gaji RM900, akan lebih bagus bekerja di Indonesia saja, Kalbar juga masih banyak butuh banyak pekerja.
"Untuk masyarakat yang akan bekerja ke luar negeri ada baiknya sebelum berangkat pastikan dulu, berada gajinya. Hitung-hitungan, jika gaji di luar negeri hanya selisih sedikit dari gaji di sini, sebaiknya jangan berangkat, karena kita juga membutuhkan banyak tenaga kerja," kata Sutarmidji.
Dirinya berpesan agar masyarakat yang akan menjadi PMI untuk tidak mau dibayar murah saat bekerja di luar negeri.
"Namun, agar bisa dibayar mahal sesuai dengan kualifikasi dunia kerja di sana, harus bisa meningkatkan kapasitas dan kualitasnya. Jangan mau menjadi buruh serabutan di negeri orang," tuturnya.
Dengan meningkatkan SDM pekerja migran yang akan keluar negeri pasti akan dinilai oleh para pengguna (user) pekerja tersebut, sehingga identitas negara Indonesia sebagai penghasil tenaga kerja yang kompeten
"Nanti pekerja migran akan dinilai oleh pengguna, sejauh mana kompetensi, keahlian, keterampilan, kemampuan bahasanya. Hal ini agar sesuai dengan jabatan dan gaji yang pantas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
pekerja migran Indonesia (PMI) yang ada di Kalbar dengan menggandeng sejumlah pihak agar mereka mampu terserap dunia kerja di luar negeri sesuai dengan kemampuan dan kualitasnya.
"Kami dari Pemprov Kalbar akan terus berusaha dalam peningkatan kapasitas kemampuan anak daerah Kalbar, agar memiliki keterampilan yang baik sehingga mampu bersaing dengan anak-anak daerah lainnya baik tingkat
nasional bahkan internasional," kata Sutarmidji di Pontianak, Senin.
Menurut dia, sudah menjadi tugas dari Pemprov Kalbar untuk meningkatkan kemampuan orang masyarakatnya.
"Sehingga, kalau pun harus bekerja ke luar negeri tetapi, mudah-mudahan tidak hanya sebagai pekerja kasar. Oleh karenanya kita coba fasilitasi dengan BLK atau Balai Sertifikasi di mana mereka akan kita bina dan kita latih, sehingga orang bekerja tidak perlu kemana-mana lagi, cukup di daerah saja, karena dengan adanya sertifikasi, gajinya bisa lebih tinggi," tuturnya.
Dia mencontohkan, misal, ada masyarakat Kalbar yang bekerja sebagai pemetik buah sawit di Malaysia dengan gaji RM900, akan lebih bagus bekerja di Indonesia saja, Kalbar juga masih banyak butuh banyak pekerja.
"Untuk masyarakat yang akan bekerja ke luar negeri ada baiknya sebelum berangkat pastikan dulu, berada gajinya. Hitung-hitungan, jika gaji di luar negeri hanya selisih sedikit dari gaji di sini, sebaiknya jangan berangkat, karena kita juga membutuhkan banyak tenaga kerja," kata Sutarmidji.
Dirinya berpesan agar masyarakat yang akan menjadi PMI untuk tidak mau dibayar murah saat bekerja di luar negeri.
"Namun, agar bisa dibayar mahal sesuai dengan kualifikasi dunia kerja di sana, harus bisa meningkatkan kapasitas dan kualitasnya. Jangan mau menjadi buruh serabutan di negeri orang," tuturnya.
Dengan meningkatkan SDM pekerja migran yang akan keluar negeri pasti akan dinilai oleh para pengguna (user) pekerja tersebut, sehingga identitas negara Indonesia sebagai penghasil tenaga kerja yang kompeten
"Nanti pekerja migran akan dinilai oleh pengguna, sejauh mana kompetensi, keahlian, keterampilan, kemampuan bahasanya. Hal ini agar sesuai dengan jabatan dan gaji yang pantas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023