Para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan membahas penyusunan Visi ASEAN Pasca-2025 menuju ASEAN 2024 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 9-11 Mei.
Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada Jumat, Visi ASEAN Pasca-2025 menuju ASEAN 2024 saat ini sedang disusun oleh High Level Task Force on ASEAN Community Post-2025 (HLTF-ACV) sebelum dibahas dalam KTT nanti.
Pada pertemuan dengan HLTF-ACV pada 10 Mei, para pemimpin ASEAN akan memberikan arahan agar visi ASEAN yang tengah disusun itu visioner, inspiratif, komprehensif, kokoh, dan inklusif.
Selanjutnya, Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) akan memberikan persetujuan secara prinsip (in-principle endorsement) terhadap rancangan visi ASEAN yang telah disusun itu pada pertemuannya dengan HLTF-ACV pada September nanti.
“Selanjutnya, diharapkan dokumen ini dapat disahkan pada 2025,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Sebagai bagian dari proses penyusunan Visi ASEAN Pasca-2025, para pemimpin ASEAN juga diharapkan dapat mensahkan pernyataan bersama tentang Pengembangan Visi Komunitas ASEAN Pasca-2025 pada KTT ke-42 nanti.
“Melalui pengesahan ini diharapkan proses penyusunan ASEAN Post-2025 diperkuat dan juga dapat dipastikan bahwa visi ASEAN Pasca-2025 nantinya benar-benar visioner, ambisius, adaptif, dan strategis," demikian isi pernyataan itu.
Indonesia mendapat giliran menjadi Ketua ASEAN pada 2023.
Ada dua tema besar yang diusung Indonesia dalam keketuaannya tahun ini, yaitu “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” atau ASEAN Penting: Pusat Pertumbuhan.
Ada tiga elemen penting dalam makna ASEAN Matters, yakni penguatan kapasitas dan efektivitas ASEAN, persatuan ASEAN, dan sentralitas ASEAN.
Sementara di bawah pilar Epicentrum of Growth, Indonesia berupaya untuk memastikan unsur-unsur penting di kawasan yang terdiri atas arsitektur kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan stabilitas keuangan.
Sejak penetapan melalui Sidang UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) di Abu Dhabi pada 2009, sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH), warisan budaya takbenda, batik memiliki Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober.
Bahkan, Hari Batik Nasional 2021 di Bali memiliki keistimewaan dengan terbitnya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali.
SE itu memberlakukan penggunaan batik Endek di Bali pada setiap hari Selasa terhitung mulai 23 Februari 2021. Artinya, batik lebih "menghiasi" Pulau Dewata karena endek menjadi keseharian masyarakat.
Untuk batik, warsa 2022 juga menjadi tahun yang lebih istimewa untuk mendorong batik menjadi go international melalui KTT G20 Indonesia di Bali pada 15-16 November 2022 dan rangkaian yang menyertai sebelumnya, serta Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar pada 20 November hingga 18 Desember 2022, dan event-event dunia lainnya.
.Baca selengkapnya: Ada batik di G20 dan Piala Dunia 2022 Qatar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023