Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng Universitas OSO dalam upaya  percepatan penurunan stunting khususnya di wilayah Kalimantan Barat.

Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan (Deputi Lalitbang) BKKBN RI Muhammad Rizal Martua Damanik bersama Kaper BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar melakukan silaturrahmi ke Universitas OSO  yang disambut Rektor OSO, DR. Dede Suratman.

"Berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021,  ada struktur yang mengatur tentang Percepatan Penurunan Stunting, mulai secara terstruktur dari pusat, ke provinsi, kota dan kabupaten hingga sampai ke tingkat kecamatan dan desa," kata Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan (Latbang) BKKBN RI Muhammad Rizal Martua Damanik di Pontianak, Rabu.

Rizal mengatakan dalam struktur tersebut, Perguruan Tinggi masuk sebagai koordinator bidang atau Ketua Bidang Monitoring dan Evaluasi termasuk juga Data.

Pada kesempatan silaturrahmi tersebut, Rizal, mengungkapkan bahwa partisipasi dari perguruan tinggi yang menurutnya sangat strategis sebagai gudang ilmu dan inovasi bahkan mempunyai SDM yang berkualitas dalam hal ini para mahasiswa.

"Para mahasiswa ini juga bisa ikut berkontribusi  dalam kegiatan atau upaya penurunan stunting melalui inovasi yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi dalam hal ini Universitas OSO," harapnya.

Rizal, kembali menegaskan stunting ini harus ditangani dengan serius, sesuai dengan arahan Presiden yang diamanatkan pada Perpres Nomor 72 tahun 2021. Bahwa stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

"Kami berharap penanganan stunting ini harys serius, jangan sampai kedepannya generasi muda ini melahirkan anak-anak stunting," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar, mengucapkan terima kasih atas sambutan Universitas OSO, semoga kedepannya kerjasama yang sudah terjalin antar BKKBN dan Universitas OSO ini semakin erat. 

"Kami menyamakan presepsi dalam melaksanakan kegiatan  dan tidak ada yang tutup-tutupi. Kami juga berharap kepada mahasiswa OSO untuk membantu menyebarkan informasi dalam upaya penurunan stunting. Karena mahasiwa adalah penerus generasi masa depan," ujarnya. 

Sementara itu, Rektor OSO, DR. Dede Suratman mengatakan pada silaturahmi tersebut kedua belah pihak membicarakan upaya percepatan penurunan stunting terhadap keterlibatan perguruan tinggi, dan juga beberapa terobosan  terkait program Bangga Kencana.

Rektor Universitas OSO, Dede Suratman juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Deputi Lalitbang Muhammad Rizal Martua Damanik bersama Kaper BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar yang baru saja dikukuhkan Gubernur Kalbar Sutarmidji.

Dede Suratman berharap melalui kerjasama Universitas OSO dengan BKKBN ini bisa ditingkatkan, terutama berkaitan dengan kemasyarakatan dan penurunan stunting.

"Kami berharap kerjasama ini semakin terjalin, dan siap membantu mensukseskan program BKKBN yang berkaitan dengan stunting dan program Bangga Kencana," ucap Dede Suratma.

Dede Suratman menjelaskan Universitas OSO yang berdiri tiga tahun yang lalu,  saat ini baru memiliki tiga fakultas yakni kelautan, hukum dan ekonomi.

"Kegiatan yang ada di BKKBN kita berharap di informasikan, sehingga kegiatan tersebut bisa disinergikan dengan kami di Universitas OSO khususnya yang terkait mahasiswa," ujarnya.
 
Menurut Dede Suratman, Universitas OSO kedepannya akan ada kegiatan KKN kebangsaan yang rencananya dilakukan dua daerah perbatasan yakni di Bengkayang dan Sambas. 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023