Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn menyebut bahwa ASEAN dan mekanisme Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) bisa membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat di kawasan ASEAN.

“ASEAN dan mekanisme BIMP-EAGA dapat membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat di kawasan, sambil menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas secara regional dan global,” ujar Kao Kim Hourn di sela- sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Kamis.

Pada hari terakhir KTT ASEAN ke-42, diselenggarakan pertemuan antara pemimpin negara- negara anggota BIMP-EAGA yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Anwar Ibrahim memimpin pertemuan tersebut dikarenakan keketuaan BIMP-EAGA saat ini dipegang oleh Malaysia, yang diselenggarakan secara tertutup, serta tidak ditayangkan secara live streaming.

Secara garis besar, pertemuan mendiskusikan beberapa konsep dokumen yang dilaporkan kepada kepala negara yaitu BIMP-EAGA Minister’s Report to Leaders, yang mana laporan tersebut memuat capaian kerja sama dalam lima pilar prioritas, yaitu food basket, connectivity, tourism, environment, dan socio-cultural education pillar.

Para kepala negara BIMP-EAGA, direncanakan mengesahkan Joint Leaders’ Statement atau pernyataan bersama yang berisikan arahan kepala negara untuk mencapai BIMP-EAGA Vision 2025.

Selain itu, pada hari kedua KTT Ke-42 ASEAN, Presiden Joko WIdodo memimpin pertemuan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).

Presiden Jokowi mengatakan bahwa IMT-GT harus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di tengah tantangan global yang tidak pasti.

Ia mengatakan bahwa volume perdagangan IMT-GT cukup baik, yaitu mencapai 618 miliar dolar AS atau setara Rp9.089,23 triliun meski dilanda krisis global.

IMT-GT merupakan kerangka kerja sama ekonomi yang dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan negara-negara IMT-GT. Melalui kerja sama IMT-GT, sektor swasta terus didorong menjadi mesin pertumbuhan.

Wilayah Indonesia yang menjadi bagian dari kerja sama IMT-GT adalah Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
 

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan pihaknya mendorong semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan ekonomi hijau di provinsi itu selaras dengan visi transformasi menuju Indonesia Emas 2045.

"Saat ini Kalimantan Barat dihadapkan pada tantangan transformasi ekonomi nasional menuju Visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia bisa menjadi negara berpendapatan tinggi dan negara maju yang kelima terbesar di dunia pada 2045 di bawah China, Amerika Serikat, India maupun Jepang. Untuk itu, semua pihak harus bersama-sama dalam mewujudkan ekonomi hijau ini," kata Harisson di Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan, ekonomi hijau adalah salah satu dari enam strategi utama lainnya dengan mengutamakan peningkatan daya saing SDM, peningkatan produktivitas tiap sektor ekonomi, transformasi digital, integrasi ekonomi domestik dan pemindahan Ibu Kota Negara.

"Pada Pertemuan Tingkat Menteri ke 25 BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area) yang lalu, telah disampaikan kepada seluruh delegasi keempat negara tersebut termasuk local government yang hadir bahwa Kalbar telah siap dan fokus pada Implementasi green economy di daerah," tuturnya.

Menurut dia, ekonomi hijau menjadi upaya transformasi ekonomi yang dilakukan oleh Kalbar untuk menjadi daerah berkeadilan sosial, inklusif, berdaya saing dan maju yang berketahanan terhadap perubahan iklim dan ketidakpastian dunia akibat perubahan geopolitik dunia.

Sekda Kalbar meyakini ekonomi hijau akan mendorong tumbuhnya lapangan kerja hijau, yang salah satunya adalah pada sektor ekonomi kreatif dan pariwisata terutama produk ekoturisme dan wisata kebugaran yang akan lebih diminati masyarakat saat pandemi mereda dan masa setelah pandemi. Baca selangkapnya: Sekda Kalbar dorong semua pihak wujudkan ekonomi hijau

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023