Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat menggiatkan upaya pencegahan dan pengendalian penularan penyakit rabies di wilayahnya.

"Supaya tidak ada kasus rabies langkah pencegahan dan pengendalian penting dilakukan," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat Heronimus Hero di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa hingga 29 Mei 2023 ada delapan kasus gigitan hewan penular rabies yang menyebabkan warga meninggal di wilayah Kalimantan Barat, yakni lima kasus di Kabupaten Sintang dan tiga kasus di Kabupaten Landak.

Sedangkan jumlah kasus gigitan hewan penular rabies di Provinsi Kalimantan Barat, menurut dia, sampai saat ini seluruhnya sebanyak 1.428 kasus.

Ia memaparkan, kasus gigitan hewan penular rabies sebanyak 32 persen terjadi pada anak-anak di bawah 10 tahun, 14 persen pada remaja, 47 persen pada orang dewasa, dan 7 persen pada orang lanjut usia.

"Hewan yang menggigit 85 persen adalah anjing, 13 persen kucing, dan 2 persen kera," katanya.

Guna mencegah penularan penyakit rabies, ia mengatakan, pemerintah melakukan vaksinasi pada hewan penular rabies di daerah dengan kasus positif dan kasus kematian akibat rabies.

Selain itu, ia melanjutkan, pemerintah kabupaten/kota melakukan sosialisasi mengenai pencegahan rabies dan pentingnya vaksinasi anti-rabies pada hewan peliharaan.

Heronimus juga menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan rabies.

Rabies termasuk zoonosis, penyakit hewan yang dapat menular ke manusia. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies ini bisa menular melalui gigitan, jilatan, atau cakaran hewan seperti anjing, kucing, monyet, dan kera yang terinfeksi virus.

"Penyakit rabies dapat ditularkan dari air liur hewan penular rabies melalui gigitan atau cakaran. Hewan yang dapat menularkan rabies antara lain anjing, kucing, kera...," kata Heronimus.

Guna mencegah penyakit rabies atau penyakit anjing gila, vaksinasi rutin harus dilakukan pada hewan peliharaan yang bisa menjadi perantara penularan virus rabies.

Vaksinasi anti-rabies juga diperlukan bagi orang-orang yang berisiko tertular virus rabies. Dalam hal ini vaksinasi bisa diberikan sebelum atau sesudah terpapar virus.

Selain itu, orang yang kena gigitan hewan penular rabies dianjurkan segera mencuci luka menggunakan sabun dan air mengalir selama sekitar 15 menit dan melapor ke puskesmas terdekat.

Baca juga: Disbunnak Kalbar ajak masyarakat bersama cegah dan kendalikan rabies

Baca juga: Vaksinasi penting untuk kesehatan hewan piaraan



Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023