Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap Bunda Generasi Berencana (Genre) Kota Pontianak bisa terus berinovasi untuk percepatan mengatasi permasalahan-permasalahan yang menjadi fokus bangsa ini. 

"Penilaian yang dilakukan oleh tim penilai apresiasi Bunda Genre Kalimantan Barat tidak hanya sekadar menyemangati atau motivasi untuk Bunda Genre dalam menjalankan peran tugas dan fungsinya saja. Penilaian ini memang bertujuan untuk menentukan Bunda Genre tingkat kabupaten/kota yang akan mendapat apresiasi tingkat Provinsi Kalbar," kata Edi Kamtono usai menerima tim penilai apresiasi Bunda Genre Kalbar di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Minggu.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Bunda Genre merupakan sebuah tugas mulia yang diemban dalam rangka pendampingan-pendampingan dan pembinaan kepada remaja dan generasi muda dalam merencanakan  masa depan yang berkualitas. Selain itu, Bunda Genre juga berperan dalam mensosialisasikan peran penting dalam menjaga ketahanan keluarga. 

"Bunda Genre menjadi simbol dan panutan bagi remaja sehingga Bunda Genre harus mendengar, memperhatikan dan memotivasi semua lingkungan berkaitan dengan penanganan masalah ibu dan anak termasuk remaja," ujar Edi.

Ia berpendapat, peran Bunda Genre saat ini memang menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mengatasi permasalahan terutama di kalangan remaja untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045. 

"Namun demikian, permasalahan remaja, balita dan ibu hamil menurutnya tidak hanya bisa dilaksanakan oleh pemerintah, tetapi harus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, terutama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat," ungkapnya.

Kaitan dengan hal itu lanjut Edi, TP-PKK memegang peranan penting karena kiprah PKK di lingkup masyarakat hingga ke tingkat kelurahan. Para kader PKK di tingkat kelurahan aktif dalam menjalankan perannya bersama komunitas dan posyandu yang ada di lingkungannya. 

"Sehingga jangkauannya sangat dekat dan luas di masyarakat dan kalau gerakan ini dikolaborasikan secara optimal, saya yakin bisa mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi," ujar dia.

Menurut Wali Kota, beberapa program dalam menangani persoalan itu memang sudah berjalan baik. Hal terpenting yang menjadi kunci dari pelaksanaan program agar tepat dan jitu adalah dengan mengantongi data yang akurat. Selama ini kelemahan dalam penanganan berbagai persoalan dikarenakan kurang cerdas dalam mengolah dan menginventarisir data sehingga data yang ada di lapangan tidak akurat dan menyebabkan program yang dilaksanakan tidak maksimal. 

"Contoh data sederhana, misalnya jumlah ibu hamil pada saat sekarang ini. Sudah semestinya ada kolaborasi dan manfaatkan teknologi digital untuk memaksimalkan pengelolaan data tersebut. Misalnya puskesmas, klinik bersalin, bahkan di tingkat kelurahan pada saat seseorang akan melangsungkan pernikahan, mereka meminta surat keterangan untuk menikah," ujar Edi.

"Mulai sejak terdata jumlah pasangan yang menikah, artinya data itu sudah mulai dalam pantauan. Sehingga data ibu hamil, ibu melahirkan dan kelahiran bayi bisa terpantau. Yang terpenting adalah bagaimana mengatasi masalah-masalah kesehatan anak, misalnya gizi buruk dan stunting," ungkap Edi.


Baca juga: Pontianak gandeng dua Perguruan Tinggi dan Forum Genre backup PK21

Baca juga: Pengurus Forum GenRe Kota Pontianak dilantik

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023