Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan pemerintah kota setempat terus berkomitmen dalam pemerataan akses pendidikan bagi masyarakat untuk menekan angka putus sekolah.

"Kendati jumlah anak putus sekolah di Pontianak berada di bawah 1 persen dari total keseluruhan anak-anak, kami terus berkomitmen memberikan akses pendidikan bagi semua warga tanpa terkecuali. Komitmen itu akan ditunjukkan dengan pemberian beasiswa," ujarnya saat deklarasi Pontianak bebas anak putus sekolah yang digelar KPAD di Pontianak, Kamis.

Ia menyebutkan jumlah anak yang berusia 5-17 tahun di Kota Pontianak mencapai 157.014 anak. Dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, masih terdapat 167 anak yang putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) sederajat, dan 173 anak di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS) sederajat. Sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) sederajat terdapat 1.260 anak yang putus sekolah.

"Setelah disurvei dari rumah ke rumah banyak faktor anak putus sekolah. Ada yang karena malas, ada yang terpaksa karena keadaan harus mengurus orang tua sakit, maupun kondisi lainnya,” kata dia.

Diakui Edi jika penanganan pendidikan memerlukan keterlibatan banyak pihak, baik dari instansi vertikal, pemangku kebijakan serta berbagai elemen masyarakat. Apalagi secara regulasi, peraturan terkait perlindungan anak di Pontianak sudah kuat.

Dia menambahkan, pihaknya telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Kota Layak Anak.

Menurut dia lagi, upaya peningkatan kualitas anak secara mental, juga harus dibarengi dengan peningkatan pertumbuhan gizi anak sejak dini. Pemkot Pontianak tengah menekan angka stunting hingga ke angka nol. Dia mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk menjaga kepedulian pribadi kepada persoalan anak-anak, yang juga termasuk stunting.

"Saya berharap agenda yang diinisiasi KPAD Kota Pontianak ini dapat menghasilkan rumusan penyelesaian masalah anak putus sekolah dan anak jalanan di Pontianak dan mengurangi stunting,” katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023