Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk penuhi hak-hak anak dalam mewujudkan Kota Layak Anak (KLA).

“KLA bukan berarti tanpa masalah anak. Tetapi bagaimana kita membentuk sistem yang baik terhadap setiap persoalan anak. Sehingga meminimalisir serta tidak dalam takaran yang jauh. Yang penting sistemnya kita tingkatkan dan harapannya kualitas anak turut meningkat,” ujarnya di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Pontianak telah menerima kunjungan tim verifikasi dan penilaian lapangan KLA dari pemerintah pusat. Tim verifikasi dan penilaian lapangan KLA mendatangi beberapa titik penilaian pada fasilitas umum mulai dari Puskesmas Gang Sehat, SDN 34 Pontianak Kota, Pusat Layanan Anak Terpadu (PLAT) Dinas Sosial Kota Pontianak hingga fasilitas umum lainnya.

Ia optimis hasil evaluasi dari pusat tersebut sesuai harapan. Pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan serta menyelesaikan seluruh permintaan dari syarat KLA. Kendati predikat layak anak di Indonesia masih belum paripurna, namun komitmen dari jajaran Pemkot Pontianak terus berlanjut.

Baca juga: Pemkot Pontianak optimistis capai predikat Nindya untuk penghargaan KLA

“Kami akan memperkuat regulasi dan pengawasannya. Penunjang nya kami siapkan, seperti lokasi-lokasi aktivitas, harus ramah anak. Kegiatan yang melibatkan anak kita perbanyak, sehingga menumbuhkan koneksi sesama masyarakat untuk perkembangan anak," jelas dia.

Ia menambahkan, selain menyesuaikan keperluan administrasi, yang paling penting adalah menjaga nilai-nilai layak anak di tataran masyarakat.

"Kami mengajak seluruh warga Kota Pontianak khususnya orang tua, agar memenuhi kebutuhan anak dengan baik, utamanya kebutuhan psikologi anak," ucap dia.

Sementara itu, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rohika Kurniadi menyebutkan terdapat lima klaster yang menjadi fokus penilaian KLA.

"Kelima klaster itu adalah pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan seni budaya, hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan pendidikan serta perlindungan khusus," ujar Rohika.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap OPD yang sudah banyak berupaya mewujudkan KLA ini. Pada dasarnya, tidak ada kota yang benar-benar layak anak di Indonesia.

"Kita semua dalam tahap menuju ke sana karena berbicara anak tidak boleh main-main. Untuk hasil sebagai kota layak anak nanti akan diumumkan secara serempak pada Selasa (27/6) mendatang," terangnya.

Rohika menambahkan, bagi kota yang memenuhi syarat penilaian layak anak akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat. Penghargaan itu terbagi menjadi lima kategori, dari yang paling bawah adalah kategori pratama, madya, nindya, utama dan tertinggi adalah layak anak.

Menurut Rohika, Kota Pontianak sebelumnya pernah menerima penghargaan KLA kategori Madya dan Pratama. Namun untuk tahun ini, Pemkot Pontianak optimis mencapai predikat Nindya.

 
Baca juga: Pemerintah Kota Pontianak terus komitmen wujudkan hak anak

Baca juga: Pemkab Bengkayang susun rencana aksi daerah wujudkan kabupaten layak anak

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023