Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pontianak, Kalimantan Barat mengelar aksi penghijauan dengan menanam 1.300 pohon dalam upayanya ikut serta menjaga kawasan kota yang sejuk serta menciptakan udara yang bersih dan nyaman bagi masyarakat.  
 
"Aksi penanaman pohon bersama itu kami lakukan di kawasan halaman Rektorat IKIP PGRI Pontianak. Sementara, bibit pohon yang ditanam adalah alpukat," kata Ketua TP PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie di sela kegiatan tersebut di Pontianak, Selasa. 

Yanieta mengatakan, bibit-bibit pohon alpukat yang ditanam TP PKK Kota Pontianak itu merupakan pemberian dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial PGRI Pontianak bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kalbar 

"Hari ini kami bersama-sama melakukan penanaman pohon sebagai wujud kepedulian dan kontribusi kita untuk mendukung kegiatan revolusi hijau" ujar nya.

Dari bantuan bibit pohon tersebut kemudian didistribusikan kepada TP-PKK Kota Pontianak dan TP-PKK Kubu Raya untuk ditanam sebagai bentuk dukungan pada Kegiatan Revolusi Hijau dalam rangka Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023. 

"Kami menilai menanam pohon sangat penting adanya agar dapat menghasilkan lebih banyak oksigen dan mengurangi karbondioksida, sehingga nantinya udara di Kota Pontianak ini dapat menjadi lebih segar dan nyaman. Kota Pontianak menerima 500 bibit pohon buah-buahan untuk ditanam. Hasil riset mengatakan bahwa satu pohon mampu menghasilkan setengah kilogram oksigen per hari,” kata Yanieta.

Dia menambahkan, lahan yang ditanami pohon juga sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Selain memperindah lingkungan, dengan adanya pohon diharapkan tanah yang sebelumnya gersang akan menjadi hijau dan teduh terutama pada saat cuaca panas di musim kemarau. 

"Saya berharap ke depan kawasan yang dijadikan tempat penanaman pohon alpukat itu dapat menjadi kawasan agrowisata. Pohon yang ditanam ini supaya dirawat agar tumbuh subur dan berbuah, bisa saja nanti menjadi kawasan agrowisata yang dekat dengan pusat pendidikan," tutur Yanieta.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023