Pontianak (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalimantan Barat memperkuat perannya dalam mendukung penanganan isu-isu strategis nasional melalui aksi nyata di berbagai sektor.
"Beberapa isu strategis nasional seperti stunting, kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, dan pengendalian inflasi menjadi fokus utama kami sehingga kami menguatkan peran PKK dalam penanganan isu-isu tersebut untuk membantu pemda," kata Pj Ketua TP-PKK Kalbar Windy Prihastari Harisson di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, TP-PKK Kalbar selama ini berkontribusi langsung dalam menyelesaikan isu strategis, seperti menurunkan angka stunting. Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalbar meluncurkan inovasi dan program yang berdampak nyata.
Dia mengatakan, salah satu capaian signifikan TP-PKK Kalbar adalah keberhasilan menurunkan angka stunting sebesar 7,2 persen pada 2023, sebagaimana tercatat dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Angka tersebut membawa stunting di Kalbar turun ke level 20,6 persen, yang diapresiasi Wakil Presiden RI dalam sebuah acara di Sentul, Jawa Barat.
Di bidang ketahanan pangan, TP-PKK Kalbar menjalankan misi keempat dari Asta Cita. "Kami terus mendorong gerakan menanam cabai di seluruh kabupaten/kota sebagai langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi," tuturnya.
Windy menambahkan, Mendagri Tito Karnavian dalam rakornas menekankan pentingnya peran TP-PKK sebagai mitra strategis pemerintah.
"PKK adalah organisasi yang besar dan masif hingga ke tingkat keluarga. Ini menjadi potensi besar dalam mendukung program nasional, termasuk pemberantasan stunting dan pengendalian inflasi," katanya.
Dia juga menyoroti upaya TP-PKK Kalbar dalam menangani kemiskinan ekstrem dengan program-program berbasis keluarga.
"Kami melaksanakan 10 program PKK yang fokus pada pemberdayaan keluarga sebagai unit terkecil masyarakat untuk membangun kesejahteraan dari akar," tuturnya.