Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajaran kementerian dan lembaga mendongkrak konsumsi untuk membantu pertumbuhan positif ekonomi nasional pada semester kedua tahun 2023.

Demikian disampaikan Presiden Jokowi dalam pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna Laporan Semester I Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara Jakarta, Senin.

"Pastikan pertumbuhan ekonomi tumbuh positif di semester kedua. Apa yang harus kita lakukan, dongkrak konsumsi rumah tangga. Saya kira tahu semuanya apa yang harus dilakukan," kata Jokowi.

Presiden juga meminta jajarannya terus berupaya mewujudkan stabilitas harga kebutuhan pokok dan ketersediaan bahan pangan serta terus menjaga inflasi di daerah.

"Juga pastikan capaian investasi sesuai target, ini kunci. Kemudian untuk pangan pastikan ketersediaan pupuk tepat sasaran dan jaga stabilitas moneter dan stabilitas sektor perbankan, ini juga sangat penting," terangnya.

Baca juga: BI : Kestabilan inflasi menjadi syarat pertumbuhan ekonomi di Kalbar

Pada kesempatan tersebut Presiden menyampaikan bahwa Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi nasional bertahan relatif tinggi di atas 5 persen dan selama enam kuartal berturut-turut ekonomi nasional tumbuh di atas 5 persen.

Selain itu Bank Dunia per Juli 2023 kembali memasukkan Indonesia dalam grup upper middle income countries setelah sempat turun ke grup lower middle income countries pada tahun 2020 karena pandemi.

"Meski demikian situasi yang kita hadapi di paruh kedua 2023 ini tidak mudah dan kita harus mewaspadai beberapa hal," ujar Presiden.

Hal yang mesti diwaspadai menurut Jokowi yakni lingkungan global yang masih tidak stabil, ketegangan geopolitik yang masih berlangsung dan berimbas pada pertumbuhan ekonomi serta aktivitas perdagangan yang melemah, hingga prediksi berbagai lembaga internasional atas perlambatan ekonomi global dan juga kenaikan tingkat suku bunga global.

"Inflasi global juga masih relatif tinggi, kemudian kalau kita lihat juga fragmentasi perdagangan global yang menghambat kerjasama multilateral, hingga berbagai indikator dini untuk konsumsi dan produksi menunjukkan situasi yang, ada yang positif namun juga ada yang melemah, ini juga kita harus melihat secara hati-hati," jelas Presiden.

Jokowi juga mengingatkan agar persaingan politik yang mungkin terjadi menjelang Pemilu 2024 tidak mengganggu program-program pemerintah.

Baca juga: Pemkot Pontianak dan APEKSI bersinergi tingkatkan pertumbuhan ekonomi lokal
 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa percepatan pembangunan ekosistem logistik akan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju.

"Percepatan dari pembangunan ekosistem logistik ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan untuk cita-cita kita menjadi negara besar," kata Erick di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikannya usai menyaksikan penandatanganan Kerja Sama Investasi dan Pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT) antara PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dengan konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan DP World.

Lebih lanjut, Erick mengatakan pemerintah saat ini sangat fokus untuk membangun ekosistem logistik di Indonesia.

"Karena itu, penting sekali kami tiada hentinya pemerintah, BUMN untuk terus mendorong kolaborasi daripada pembangunan ekosistem ini dari pelabuhan, dari airport, kereta api yang kemarin baru saja kita coba kereta cepat (Kereta Api Cepat Jakarta Bandung) nanti Insya Allah Agustus diresmikan. Ini menjadi bagian connecting yang sangat diperlukan, tidak hanya buat barang tentu buat manusianya," ujar Erick.Baca selengkapnya: Pembangunan ekosistem logistik kunci pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023