Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengimbau masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk dan menerapkan pola hidup sehat mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah setempat.
"Perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersihkan dan sehat terutama dalam mencegah sebaran penyakit menular seperti DBD," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Kastono, kepada ANTARA di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Baca juga: 36 warga di Kapuas Hulu terserang DBD
Disampaikan Kastono, selain menerapkan pola hidup sehat, masyarakat juga harus membiasakan diri memberantas sarang nyamuk dengan cara menguras, menutup dan mengubur (3M plus) serta menabur bubuk larvasida (abate), obat anti nyamuk dan memakai kelambu saat tidur.
Menurutnya, sepanjang Januari sampai dengan Juli 2023 tercatat 30 kasus DBD di wilayah Kapuas Hulu yang tersebar di beberapa kecamatan seperti wilayah Puskesmas Empanang sebanyak enam kasus, Bunut Hulu dua kasus, Putussibau Selatan dua kasus, Semitau tiga kasus, Seberuang enam kasus, Embaloh Hulu dua kasus, Kalis dua kasus, Putussibau Utara dua kasus dan Badau satu kasus.
Dia menambahkan, dalam upaya pencegahan dan penanggulangan DBD, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu beserta jajaran di puskesmas telah melakukan sosialisasi dan pemberantasan sarang nyamuk.
Selain melalui gerakan 3M plus, juga dilakukan pengasapan atau fogging yang difokuskan di lokasi yang positif DBD, yang sebelumnya dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh masing-masing puskesmas.
"Pada bulan Juli ini ada delapan kasus pasien sempat dirawat di puskesmas dan rumah sakit, untuk kasus kematian akibat penyakit DBD belum ada dan semoga tidak ada," kata Kastono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersihkan dan sehat terutama dalam mencegah sebaran penyakit menular seperti DBD," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Kastono, kepada ANTARA di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Baca juga: 36 warga di Kapuas Hulu terserang DBD
Disampaikan Kastono, selain menerapkan pola hidup sehat, masyarakat juga harus membiasakan diri memberantas sarang nyamuk dengan cara menguras, menutup dan mengubur (3M plus) serta menabur bubuk larvasida (abate), obat anti nyamuk dan memakai kelambu saat tidur.
Menurutnya, sepanjang Januari sampai dengan Juli 2023 tercatat 30 kasus DBD di wilayah Kapuas Hulu yang tersebar di beberapa kecamatan seperti wilayah Puskesmas Empanang sebanyak enam kasus, Bunut Hulu dua kasus, Putussibau Selatan dua kasus, Semitau tiga kasus, Seberuang enam kasus, Embaloh Hulu dua kasus, Kalis dua kasus, Putussibau Utara dua kasus dan Badau satu kasus.
Dia menambahkan, dalam upaya pencegahan dan penanggulangan DBD, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu beserta jajaran di puskesmas telah melakukan sosialisasi dan pemberantasan sarang nyamuk.
Selain melalui gerakan 3M plus, juga dilakukan pengasapan atau fogging yang difokuskan di lokasi yang positif DBD, yang sebelumnya dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh masing-masing puskesmas.
"Pada bulan Juli ini ada delapan kasus pasien sempat dirawat di puskesmas dan rumah sakit, untuk kasus kematian akibat penyakit DBD belum ada dan semoga tidak ada," kata Kastono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023