Gubernur Kalbar H. Sutarmidji menerima audiensi dari Asosiasi Petani Purik Indonesia (APPURI) beserta Delegasi dari American Kratom Association (AKA) membahas upaya legalitas tanaman Kratom untuk herbal di Indonesia.

"Sejauh ini sudah ada hubungan baik antara buyers dan Asosiasi terkait perdagangan Kratom yang merupakan salah satu komoditas andalan Kalimantan Barat saat ini," kata Sutarmidji saat menerima delegasi dari AKA dan APPURI di kantor Gubernur Kalbar, Jumat.

Harapannya, asosiasi Kratom ini dapat dibimbing oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Pertanian dan Perkebunan untuk melakukan diskusi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Sutarmidji menjelaskan, sampai saat ini dirinya juga terus berusaha memperjuangkan legalitas Kratom agar bisa dijadikan sebagai herbal yang bermanfaat tidak hanya bagi kesehatan yang mengonsumsinya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani Kratom di Kalbar.

"Kalau bicara tentang manfaat kratom ini memiliki manfaat mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan stamina. Untuk mengenai zat adiktif pada kratom memang 4 kali dibanding ganja, Kratom ini sudah bisa kita masukkan dalam salah satu jenis tanaman obat yang sudah ada Surat Keputusan (SK) pertaniannya," tuturnya.

Dia menjelaskan, menjelaskan bahwa 51 persen wilayah Kabupaten Kapuas Hulu adalah kawasan hutan, di mana tanaman yang paling cocok untuk menjaga kawasan Kapuas Hulu tersebut salah satunya adalah tanaman Kratom, karena tanaman ini mudah tumbuh di sepanjang aliran Sungai Kapuas.

"Saya menegaskan kalau dilarang harus diberi kepastian tapi jika dilarang harus ditebang semua dan kalaupun mau dilarang sebaiknya diberikan waktu sampai ada pengganti mata pencaharian masyarakat jadi harus diberi jeda dan dicari solusi terkait mata pencaharian masyarakat," katanya.

Orang nomor satu di Kalimantan Barat ini juga menegaskan bahwa Kratom ini harus ditingkatkan kualitas produknya, juga tata kelola legalitasnya serta harus diantisipasi hasil laboratoriumnya.

Di tempat yang sama, Senior Fellow on Public Policy AKA, Charles McClain Haddow, menyampaikan bahwa dia terkesan dengan hasil kerja keras yang sudah dilakukan terutama wilayah Kapuas Hulu karena Kratom bisa memenuhi ekonomi masyarakat.

"Bahwa bisnis Kratom di Amerika masih menjadi tantangan , karena adanya penolakan di FDA (Food and Drug Administration) karena dianggap sebagai narkotika atau berbahaya," tuturnya.

Sebagai informasi, Kratom kini menjadi komoditas andalan Kalimantan Barat. Bahkan Kalbar, menjadi salah satu pemasok terbesar komoditas kratom dari Indonesia ke Amerika Serikat.

Selain memiliki efek kesehatan, membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Kalbar, kratom yang merupakan tanaman karbon yang bermanfaat sebagai paru-paru dunia.







 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023