Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M Basuki Hadimuljono meresmikan jembatan gantung di Sepan Desa Kereho, Kecamatan Putussibau Selatan, daerah perbatasan wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat dengan Kalimantan Timur.
"Mudah-mudahan masyarakat terbantu dengan adanya jembatan gantung itu dalam aktivitas keseharian dan pertumbuhan ekonomi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Desa Kereho Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Minggu.
Ia mengatakan pembangunan infrastruktur di Indonesia merupakan program Presiden Joko Widodo untuk membangun mulai dari pinggiran, termasuk prasarana berbasis masyarakat untuk membantu daerah pedalaman, salah satunya jembatan gantung yang ada di Desa Kereho, Kabupaten Kapuas Hulu.
Jembatan gantung itu memiliki panjang sekitar 120 meter dengan lebar 1,80 meter dan dibangun dengan anggaran sekitar Rp13 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2023.
Menteri PUPR berharap masyarakat dapat manfaatkan dengan baik jembatan gantung tersebut dalam membuka akses masyarakat di daerah pedalaman.
"Jembatan itu usulan Ketua Komisi V DPR untuk membantu masyarakat di Desa Kereho yang merupakan salah satu daerah pedalaman di Kalbar," ucap Menteri Basuki.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan pembangunan jembatan gantung di Desa Kereho merupakan wujud kepedulian pemerintah untuk memajukan infrastruktur di daerah pedalaman.
"Jembatan gantung Sepan Kereho itu salah satu daerah paling ujung di pedalaman Kalimantan Barat, kita patut bersyukur dan berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat," kata Lasarus.
Perhatian Kementerian PUPR, lanjutnya, sangat membantu pembangunan di daerah yang terbatas anggarannya.
Di Kapuas Hulu, kata Lasarus ,ada beberapa jembatan yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat yaitu jembatan gantung di Desa Nanga Nyabau.
"Kita berharap pembangunan terus berkelanjutan dan kami juga usulkan jembatan gantung Nanga Nyabau," katanya.
Sementara itu Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Sebelum ada jalan dan jembatan, kata dia, satu-satunya transportasi melalui jalur sungai dengan biaya cukup besar. Namun dengan terbangunnya akses jalan sangat membantu masyarakat, terutama jika ada masyarakat yang sakit serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Mewakili masyarakat kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, terutama kepada Menteri PUPR dan Ketua Komisi V DPR RI," kata Fransiskus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR-Ketua Komisi V DPR RI resmikan jembatan gantung di Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Mudah-mudahan masyarakat terbantu dengan adanya jembatan gantung itu dalam aktivitas keseharian dan pertumbuhan ekonomi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Desa Kereho Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Minggu.
Ia mengatakan pembangunan infrastruktur di Indonesia merupakan program Presiden Joko Widodo untuk membangun mulai dari pinggiran, termasuk prasarana berbasis masyarakat untuk membantu daerah pedalaman, salah satunya jembatan gantung yang ada di Desa Kereho, Kabupaten Kapuas Hulu.
Jembatan gantung itu memiliki panjang sekitar 120 meter dengan lebar 1,80 meter dan dibangun dengan anggaran sekitar Rp13 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2023.
Menteri PUPR berharap masyarakat dapat manfaatkan dengan baik jembatan gantung tersebut dalam membuka akses masyarakat di daerah pedalaman.
"Jembatan itu usulan Ketua Komisi V DPR untuk membantu masyarakat di Desa Kereho yang merupakan salah satu daerah pedalaman di Kalbar," ucap Menteri Basuki.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan pembangunan jembatan gantung di Desa Kereho merupakan wujud kepedulian pemerintah untuk memajukan infrastruktur di daerah pedalaman.
"Jembatan gantung Sepan Kereho itu salah satu daerah paling ujung di pedalaman Kalimantan Barat, kita patut bersyukur dan berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat," kata Lasarus.
Perhatian Kementerian PUPR, lanjutnya, sangat membantu pembangunan di daerah yang terbatas anggarannya.
Di Kapuas Hulu, kata Lasarus ,ada beberapa jembatan yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat yaitu jembatan gantung di Desa Nanga Nyabau.
"Kita berharap pembangunan terus berkelanjutan dan kami juga usulkan jembatan gantung Nanga Nyabau," katanya.
Sementara itu Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Sebelum ada jalan dan jembatan, kata dia, satu-satunya transportasi melalui jalur sungai dengan biaya cukup besar. Namun dengan terbangunnya akses jalan sangat membantu masyarakat, terutama jika ada masyarakat yang sakit serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Mewakili masyarakat kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, terutama kepada Menteri PUPR dan Ketua Komisi V DPR RI," kata Fransiskus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR-Ketua Komisi V DPR RI resmikan jembatan gantung di Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023