Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau renovasi rumah betang cagar budaya di Lunsa Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Renovasi rumah betang itu selesai tahun ini untuk membantu memberikan kenyamanan dan pelestarian budaya bagi masyarakat yang menghuni rumah betang tersebut," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan rumah betang Lunsa Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan Kapuas Hulu, Minggu sore.
Ia mengatakan renovasi rumah betang Lunsa Hilir tersebut merupakan program dari Kementerian PUPR menindaklanjuti aspirasi masyarakat melalui Ketua Komisi V DPR RI.
Dia memastikan pembangunan rumah betang yang merupakan cagar budaya sesuai ketentuan dan tidak mengalami kendala. "Saat ini masih proses pekerjaan dan segera diselesaikan," katanya.
Untuk diketahui, rumah betang merupakan rumah khas suku Dayak yang sampai saat ini masih dilestarikan. Sedangkan untuk anggaran renovasi rumah betang Lunsa Hilir tersebut sebesar Rp19 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR.
Menteri Basuki berharap renovasi rumah betang Lunsa Hilir itu dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selain memberikan rasa nyaman untuk tempat tinggal yang layak juga sebagai upaya pemerintah dalam pelestarian adat dan budaya.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan untuk pembangunan renovasi rumah betang ada beberapa yang diusulkan ke pihak Kementerian PUPR.
Menurut dia, yang saat ini sedang dikerjakan yaitu renovasi rumah betang Lunsa Hilir yang merupakan cagar budaya yang perlu dilestarikan dan berpotensi mengembangkan adat budaya dan pariwisata di Kabupaten Kapuas Hulu.
"Saya juga sudah mengusulkan beberapa rumah betang untuk direnovasi dengan harapan dapat menjadi prioritas Kementerian PUPR kedepannya, salah satu yang di usulkan yaitu rumah betang di daerah Semangkok Kecamatan Putussibau Utara," katanya.
Sementara itu Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan program renovasi rumah betang sangat membantu masyarakat dan pemerintah daerah (pemda).
Dia meyakini kedepannya rumah betang Lunsa Hilir yang merupakan cagar budaya di Kapuas Hulu berpotensi dalam pengembangan sektoral pariwisata serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kerajinan tangan yang merupakan aktivitas masyarakat di rumah betang.
"Terima kasih atas perhatian Kementerian PUPR, jika hanya mengharapkan anggaran di daerah kami tidak akan bisa merenovasi rumah betang tersebut," kata Fransiskus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR-DPR RI tinjau renovasi rumah khas Dayak di Kapuas Hulu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Renovasi rumah betang itu selesai tahun ini untuk membantu memberikan kenyamanan dan pelestarian budaya bagi masyarakat yang menghuni rumah betang tersebut," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan rumah betang Lunsa Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan Kapuas Hulu, Minggu sore.
Ia mengatakan renovasi rumah betang Lunsa Hilir tersebut merupakan program dari Kementerian PUPR menindaklanjuti aspirasi masyarakat melalui Ketua Komisi V DPR RI.
Dia memastikan pembangunan rumah betang yang merupakan cagar budaya sesuai ketentuan dan tidak mengalami kendala. "Saat ini masih proses pekerjaan dan segera diselesaikan," katanya.
Untuk diketahui, rumah betang merupakan rumah khas suku Dayak yang sampai saat ini masih dilestarikan. Sedangkan untuk anggaran renovasi rumah betang Lunsa Hilir tersebut sebesar Rp19 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR.
Menteri Basuki berharap renovasi rumah betang Lunsa Hilir itu dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selain memberikan rasa nyaman untuk tempat tinggal yang layak juga sebagai upaya pemerintah dalam pelestarian adat dan budaya.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan untuk pembangunan renovasi rumah betang ada beberapa yang diusulkan ke pihak Kementerian PUPR.
Menurut dia, yang saat ini sedang dikerjakan yaitu renovasi rumah betang Lunsa Hilir yang merupakan cagar budaya yang perlu dilestarikan dan berpotensi mengembangkan adat budaya dan pariwisata di Kabupaten Kapuas Hulu.
"Saya juga sudah mengusulkan beberapa rumah betang untuk direnovasi dengan harapan dapat menjadi prioritas Kementerian PUPR kedepannya, salah satu yang di usulkan yaitu rumah betang di daerah Semangkok Kecamatan Putussibau Utara," katanya.
Sementara itu Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan program renovasi rumah betang sangat membantu masyarakat dan pemerintah daerah (pemda).
Dia meyakini kedepannya rumah betang Lunsa Hilir yang merupakan cagar budaya di Kapuas Hulu berpotensi dalam pengembangan sektoral pariwisata serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kerajinan tangan yang merupakan aktivitas masyarakat di rumah betang.
"Terima kasih atas perhatian Kementerian PUPR, jika hanya mengharapkan anggaran di daerah kami tidak akan bisa merenovasi rumah betang tersebut," kata Fransiskus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR-DPR RI tinjau renovasi rumah khas Dayak di Kapuas Hulu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023