Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengarahkan para calon pengantin di Kalimantan Barat (Kalbar) untuk mengisi aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil) untuk mencegah adanya kasus stunting baru.
“Saya ingin calon-calon yang akan nikah itu dikondisikan agar tidak menghasilkan stunting baru karena saya lihat kesadaran di Kalbar untuk meng-input data pranikah masih lemah. Sedikit sekali,” katanya dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Stunting (TPPS) Kota Singkawang Tahun 2023, Kalbar, Kamis.
Elsimil sendiri merupakan inovasi dari BKKBN yang antara lain untuk pengisian data calon pengantin dan edukasi terkait kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan pencegahan kanker.
Hasto menuturkan masih banyak calon pengantin di Kalbar yang tidak memasukkan data diri pada aplikasi tersebut yakni hanya sekitar 2.289 data dari 14.469 lebih calon pengantin yang menikah sepanjang Januari hingga Agustus 2023.
Untuk Agustus 2023 calon pengantin di Kalbar yang mengisi aplikasi Elsimil sebanyak 339 orang, sedangkan yang mengisi data diri dalam SIMKAH sebanyak 1.415 orang atau 24 persen.
Hasto menegaskan para calon pengantin harus mengisi data diri terkait kondisi fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan, hingga anemia, atau tidak di Elsimil agar diketahui kesiapannya untuk memiliki anak setelah menikah.
Dengan calon pengantin memasukkan data-data dasar kondisi fisik dan kesehatan ke Elsimil, maka nantinya dapat diketahui sudah ideal atau belum idealnya calon pengantin untuk hamil dan melahirkan.
Berdasarkan data Elsimil Kalbar dari Januari sampai Agustus 2023 sebanyak 1.792 calon pengantin wanita atau 78 persen menikah di umur 20 sampai 30 tahun, 131 calon pengantin wanita berumur lebih dari 35 tahun dan 366 calon pengantin berumur di bawah 20 tahun.
Untuk indeks masa tubuh, sebanyak 1.560 calon pengantin wanita dalam kondisi normal, 436 orang dalam kondisi berlebih, dan 293 orang dalam kondisi kurus.
Untuk status anemia sebanyak 1.188 calon pengantin wanita berstatus normal, 319 orang berstatus anemia sedang dan 10 orang berstatus anemia sedang.
“Itu banyak yang tidak memenuhi syarat, itu (kalau tidak mengisi Elsimil) tidak ketahuan. Tolong diisi untuk persiapan menikah, jangan hanya prewedding saja yang habisnya puluhan juta,” ujarnya.
Hasto menjelaskan apabila berdasarkan hasil Elsimil calon pengantin dinyatakan belum siap hamil, maka mereka harus memenuhi persyaratan kesehatan agar bayi yang dilahirkan tidak mengalami stunting.
Persyaratan calon ibu agar tidak melahirkan bayi stunting diantaranya adalah berumur minimal 21 tahun, tidak terlalu kurus, tidak anemia, dan memiliki lingkar lengan 23,5 sentimeter.
“Jangan sampai nanti hanya anak yang sudah stunting yang dikejar, tapi stunting baru lahir terus. Jangan kita hanya sibuk memperhatikan yang sudah stunting tapi tidak memperhatikan yang belum lahir,” kata Hasto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
“Saya ingin calon-calon yang akan nikah itu dikondisikan agar tidak menghasilkan stunting baru karena saya lihat kesadaran di Kalbar untuk meng-input data pranikah masih lemah. Sedikit sekali,” katanya dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Stunting (TPPS) Kota Singkawang Tahun 2023, Kalbar, Kamis.
Elsimil sendiri merupakan inovasi dari BKKBN yang antara lain untuk pengisian data calon pengantin dan edukasi terkait kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan pencegahan kanker.
Hasto menuturkan masih banyak calon pengantin di Kalbar yang tidak memasukkan data diri pada aplikasi tersebut yakni hanya sekitar 2.289 data dari 14.469 lebih calon pengantin yang menikah sepanjang Januari hingga Agustus 2023.
Untuk Agustus 2023 calon pengantin di Kalbar yang mengisi aplikasi Elsimil sebanyak 339 orang, sedangkan yang mengisi data diri dalam SIMKAH sebanyak 1.415 orang atau 24 persen.
Hasto menegaskan para calon pengantin harus mengisi data diri terkait kondisi fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan, hingga anemia, atau tidak di Elsimil agar diketahui kesiapannya untuk memiliki anak setelah menikah.
Dengan calon pengantin memasukkan data-data dasar kondisi fisik dan kesehatan ke Elsimil, maka nantinya dapat diketahui sudah ideal atau belum idealnya calon pengantin untuk hamil dan melahirkan.
Berdasarkan data Elsimil Kalbar dari Januari sampai Agustus 2023 sebanyak 1.792 calon pengantin wanita atau 78 persen menikah di umur 20 sampai 30 tahun, 131 calon pengantin wanita berumur lebih dari 35 tahun dan 366 calon pengantin berumur di bawah 20 tahun.
Untuk indeks masa tubuh, sebanyak 1.560 calon pengantin wanita dalam kondisi normal, 436 orang dalam kondisi berlebih, dan 293 orang dalam kondisi kurus.
Untuk status anemia sebanyak 1.188 calon pengantin wanita berstatus normal, 319 orang berstatus anemia sedang dan 10 orang berstatus anemia sedang.
“Itu banyak yang tidak memenuhi syarat, itu (kalau tidak mengisi Elsimil) tidak ketahuan. Tolong diisi untuk persiapan menikah, jangan hanya prewedding saja yang habisnya puluhan juta,” ujarnya.
Hasto menjelaskan apabila berdasarkan hasil Elsimil calon pengantin dinyatakan belum siap hamil, maka mereka harus memenuhi persyaratan kesehatan agar bayi yang dilahirkan tidak mengalami stunting.
Persyaratan calon ibu agar tidak melahirkan bayi stunting diantaranya adalah berumur minimal 21 tahun, tidak terlalu kurus, tidak anemia, dan memiliki lingkar lengan 23,5 sentimeter.
“Jangan sampai nanti hanya anak yang sudah stunting yang dikejar, tapi stunting baru lahir terus. Jangan kita hanya sibuk memperhatikan yang sudah stunting tapi tidak memperhatikan yang belum lahir,” kata Hasto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023