Pontianak (ANTARA) - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pontianak berhasil meraih peringkat pertama atas kinerja delapan aksi konvergensi stunting dan penghargaan itu diserahkan penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson.
"Prestasi ini menunjukkan keberhasilan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan yang menjadi prioritas nasional hingga tahun 2045 tersebut. Targetnya di angka stunting berada di bawah lima persen," ujar Kepala Bappeda Kota Pontianak Sidig Handanu di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa angka stunting Pontianak menunjukkan hasil yang signifikan dari tahun ke tahun. Mulai dari 2021 angka stunting berada di 24,4 persen, turun menjadi 19,7 persen di tahun 2022. Kemudian berhasil ditekan menjadi 16,7 persen di tahun 2023.
"Untuk 2024, kita belum mendapatkan angkanya, tetapi kami berharap angka stunting terus menurun," jelas dia.
Ia menambahkan, stunting menjadi salah satu program super prioritas bagi pembangunan Kota Pontianak dan sejalan dengan fokus nasional hingga 2045. TPPS melibatkan berbagai sektor mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga memantau dan evaluasi program.
Keberhasilan Pontianak tak lepas dari inovasi strategis yang menyasar kelompok prioritas. Sasaran utama dalam percepatan penurunan stunting dipetakan hingga tingkat rumah tangga. Pendekatan ini memastikan pendampingan lebih efektif kepada ibu hamil, balita, anak-anak, remaja, hingga pasangan pra-nikah.
“Upaya ini tidak hanya berbasis program pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi masyarakat dan sektor swasta maupun pemerintah. Kita bekerja bersama untuk memastikan seluruh keluarga mendapatkan akses pendampingan pencegahan stunting yang berkualitas,” jelas Sidiq.
Pemetaan ini juga diperkuat dengan program-program berbasis data, sehingga langkah intervensi lebih terarah. TPPS mengintegrasikan aspek perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga evaluasi untuk memastikan penurunan stunting berjalan konsisten.
Ia menegaskan bahwa komitmen adalah kunci utama keberhasilan. Meski angka stunting di Pontianak menurun, tantangan tetap ada, terutama untuk memastikan keberlanjutan program.
“Program-program yang kita jalankan adalah wujud nyata komitmen kita untuk menciptakan generasi sehat dan produktif di masa depan. Inovasi ini harus terus berlanjut, tidak hanya untuk Pontianak, tetapi untuk seluruh Indonesia,” katanya.