Polres Bengkayang, Kalimantan Barat menangani sebanyak 24 kasus narkoba selama Januari hingga Agustus 2023 di wilayah Bengkayang yang berbatasan darat langsung dengan Sarawak, Malaysia.
"Sudah kita tangani sebanyak 24 kasus, dan melibatkan 36 pelaku atau tersangka, yang terdiri dari pelaku laki-laki, perempuan dan anak," ujar Kasat Narkoba Polres Bengkayang Iptu Maju K Siregar saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.
Ia menjelaskan untuk kasus narkoba di tahun 2023 ini sudah melampaui target.
"Tahun ini secara target sudah melampaui. Secara target 2023 kita ada 10 kasus, tapi justru sudah ungkap lebih dari itu," ungkapnya.
Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus mengalami kenaikan signifikan. Ia merincikan pelaku narkoba laki-laki dewasa sebanyak 31 orang, pelaku perempuan 3 orang dan pelaku anak di bawah umur 2 orang.
"Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun 2022 pengungkapan kasus narkoba di wilayah Bengkayang hanya 21 kasus, " jelas dia.
Ia menyampaikan dalam perkara kasus narkoba 2023 Polres Bengkayang sudah melimpahkan 16 kasus ke Kejaksaan Negeri Bengkayang atau sudah tahap 2, dengan jumlah tersangka sebanyak 21 orang.
"Sisanya sedang kita proses baik itu masuk tahap satu atau menuju sidik," bebernya.
Ia juga menyatakan maraknya kasus narkoba di wilayah Bengkayang menjadi daerah yang rawan masuk keluarnya narkoba melalui pintu perbatasan Jagoi Babang. Di sana kata ia, banyak jalur-jalur alternatif yang susah terdeteksi baik olah petugas maupun masyarakat. Sehingga menjadi perhatian bersama dalam mendukung wilayah Bengkayang yang bebas dari narkoba.
"Selain itu, motif para pelaku narkoba rata-rata karena permasalahan ekonomi dan keadaan yang sulit. Mereka kita orang-orang susah, yang mencari jalan cepat mendapatkan rezeki," jelas dia.
Satreskoba sendiri dalam upaya ini, sudah melakukan beberapa langkah penegakan hukum baik itu pencegahan maupun juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Kita juga saat ini melalui program presisi Kapolri, kita membentuk kampung tangguh bebas narkoba. Nah kita pusatkan di Jagoi Babang," kata Maju K Siregar.
Program presisi kampung tangguh bebas narkoba ini, lanjutnya, melihat potensi dan juga penilaian di lapangan. Bahwa di wilayah Jagoi Babang menjadi titik paling rawan dan banyak kasus narkoba.
"Penilaian dari Polres Bengkayang wilayah Jagoi Babang menjadi sangat rawan dan kita bentuk kampung tangguh bebas narkoba. Dengan terbentuknya kampung tangguh ini diharapkan terbebas dari narkoba," ucapnya.
Ia berharap dukungan masyarakat kepada polisi untuk menegakkan hukum dan memberantas peredaran narkoba di Bengkayang.
"Sehingga Bengkayang menjadi daerah yang bebas dari narkoba, menuju Bengkayang mantap, " jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Sudah kita tangani sebanyak 24 kasus, dan melibatkan 36 pelaku atau tersangka, yang terdiri dari pelaku laki-laki, perempuan dan anak," ujar Kasat Narkoba Polres Bengkayang Iptu Maju K Siregar saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.
Ia menjelaskan untuk kasus narkoba di tahun 2023 ini sudah melampaui target.
"Tahun ini secara target sudah melampaui. Secara target 2023 kita ada 10 kasus, tapi justru sudah ungkap lebih dari itu," ungkapnya.
Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus mengalami kenaikan signifikan. Ia merincikan pelaku narkoba laki-laki dewasa sebanyak 31 orang, pelaku perempuan 3 orang dan pelaku anak di bawah umur 2 orang.
"Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun 2022 pengungkapan kasus narkoba di wilayah Bengkayang hanya 21 kasus, " jelas dia.
Ia menyampaikan dalam perkara kasus narkoba 2023 Polres Bengkayang sudah melimpahkan 16 kasus ke Kejaksaan Negeri Bengkayang atau sudah tahap 2, dengan jumlah tersangka sebanyak 21 orang.
"Sisanya sedang kita proses baik itu masuk tahap satu atau menuju sidik," bebernya.
Ia juga menyatakan maraknya kasus narkoba di wilayah Bengkayang menjadi daerah yang rawan masuk keluarnya narkoba melalui pintu perbatasan Jagoi Babang. Di sana kata ia, banyak jalur-jalur alternatif yang susah terdeteksi baik olah petugas maupun masyarakat. Sehingga menjadi perhatian bersama dalam mendukung wilayah Bengkayang yang bebas dari narkoba.
"Selain itu, motif para pelaku narkoba rata-rata karena permasalahan ekonomi dan keadaan yang sulit. Mereka kita orang-orang susah, yang mencari jalan cepat mendapatkan rezeki," jelas dia.
Satreskoba sendiri dalam upaya ini, sudah melakukan beberapa langkah penegakan hukum baik itu pencegahan maupun juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Kita juga saat ini melalui program presisi Kapolri, kita membentuk kampung tangguh bebas narkoba. Nah kita pusatkan di Jagoi Babang," kata Maju K Siregar.
Program presisi kampung tangguh bebas narkoba ini, lanjutnya, melihat potensi dan juga penilaian di lapangan. Bahwa di wilayah Jagoi Babang menjadi titik paling rawan dan banyak kasus narkoba.
"Penilaian dari Polres Bengkayang wilayah Jagoi Babang menjadi sangat rawan dan kita bentuk kampung tangguh bebas narkoba. Dengan terbentuknya kampung tangguh ini diharapkan terbebas dari narkoba," ucapnya.
Ia berharap dukungan masyarakat kepada polisi untuk menegakkan hukum dan memberantas peredaran narkoba di Bengkayang.
"Sehingga Bengkayang menjadi daerah yang bebas dari narkoba, menuju Bengkayang mantap, " jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023