Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan Festival Toman Bakar menyediakan 580 ekor ikan toman sebagai kampanye gerakan mengkonsumsi ikan di daerah setempat.
Festival Toman Bakar merupakan gerakan memakan ikan yang merupakan sumber protein sangat baik untuk kesehatan dan upaya mengatasi persoalan kekurangan gizi atau stunting, kata Ketua Tim Penggerak PKK Kapuas Hulu Angeline Feemalco Diaan, di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.
Sebagai informasi, ikan toman merupakan salah satu ikan air tawar yang hidup di perairan sungai dan danau di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, ikan itu mirip seperti ikan gabus hanya saja ukurannya cukup besar dari ikan gabus.
Disampaikan Angeline, gerakan mengkonsumsi ikan mesti terus dikampanyekan atau dipopulerkan sebagai upaya membudayakan pola hidup sehat dalam rangka mengatasi persoalan stunting.
Menurutnya, ikan toman tidak memiliki banyak tulang dan sangat cocok untuk konsumsi oleh anak-anak.
Selain itu, ikan toman bisa juga diolah menjadi bakso ikan dan kerupuk basah sebagai kuliner khas Kapuas Hulu.
"Persoalan stunting itu salah satunya penyebabnya pola asuh atau pun asupan makanan, makanya perlu adanya gerakan konsumsi ikan, makanan yang banyak mengandung protein," ucapnya.
Dijelaskan Angeline, Festival Bakar Ikan Toman sengaja dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 51 tahun dengan tujuan agar gerakan makan ikan terus dikampanyekan hingga tingkat kecamatan dan desa oleh Anggota PKK Kapuas Hulu.
Selain diikuti oleh Anggota PKK se-Kapuas Hulu, festival tersebut juga diikuti oleh Organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan pemerintah daerah mengapresiasi dilaksanakannya Festival To Bakar tersebut sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
Dikatakan Fransiskus, Kapuas Hulu salah satu penghasilan ikan terbanyak di Kalimantan Barat dengan berbagai ikan jenis air tawar salah satunya ikan toman.
Dia juga menyatakan untuk mengatasi persoalan stunting bukan hanya tugas pemerintah, akan tetapi tanggungjawab bersama terutama peran PKK di Kapuas Hulu.
"Kami sangat mendukung gerakan mengkonsumsi ikan sebab itu salah satu makanan yang memiliki protein tinggi," katanya.
Selain untuk pola hidup sehat, ikan juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dikatakan Fransiskus, sektor perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu memiliki potensi cukup besar terutama untuk ekspor ke luar negeri melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau.
"Tidak hanya untuk ekonomi masyarakat sektor perikanan juga dapat menambah pendapatan asli daerah, karena untuk ekspor ikan mengalami peningkatan di PLBN Badau," kata Fransiskus.
Berdasarkan data yang diperoleh ANTARA, dari Bea Cukai Nanga Badau, Rabu (6/9/2023), bahwa sejak Januari sampai dengan Agustus 2023 tercatat hasil ekspor melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mencapai Rp3,47 miliar dari 56,1 ton hasil pertanian dan perikanan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Festival Toman Bakar merupakan gerakan memakan ikan yang merupakan sumber protein sangat baik untuk kesehatan dan upaya mengatasi persoalan kekurangan gizi atau stunting, kata Ketua Tim Penggerak PKK Kapuas Hulu Angeline Feemalco Diaan, di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.
Sebagai informasi, ikan toman merupakan salah satu ikan air tawar yang hidup di perairan sungai dan danau di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, ikan itu mirip seperti ikan gabus hanya saja ukurannya cukup besar dari ikan gabus.
Disampaikan Angeline, gerakan mengkonsumsi ikan mesti terus dikampanyekan atau dipopulerkan sebagai upaya membudayakan pola hidup sehat dalam rangka mengatasi persoalan stunting.
Menurutnya, ikan toman tidak memiliki banyak tulang dan sangat cocok untuk konsumsi oleh anak-anak.
Selain itu, ikan toman bisa juga diolah menjadi bakso ikan dan kerupuk basah sebagai kuliner khas Kapuas Hulu.
"Persoalan stunting itu salah satunya penyebabnya pola asuh atau pun asupan makanan, makanya perlu adanya gerakan konsumsi ikan, makanan yang banyak mengandung protein," ucapnya.
Dijelaskan Angeline, Festival Bakar Ikan Toman sengaja dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 51 tahun dengan tujuan agar gerakan makan ikan terus dikampanyekan hingga tingkat kecamatan dan desa oleh Anggota PKK Kapuas Hulu.
Selain diikuti oleh Anggota PKK se-Kapuas Hulu, festival tersebut juga diikuti oleh Organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan pemerintah daerah mengapresiasi dilaksanakannya Festival To Bakar tersebut sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
Dikatakan Fransiskus, Kapuas Hulu salah satu penghasilan ikan terbanyak di Kalimantan Barat dengan berbagai ikan jenis air tawar salah satunya ikan toman.
Dia juga menyatakan untuk mengatasi persoalan stunting bukan hanya tugas pemerintah, akan tetapi tanggungjawab bersama terutama peran PKK di Kapuas Hulu.
"Kami sangat mendukung gerakan mengkonsumsi ikan sebab itu salah satu makanan yang memiliki protein tinggi," katanya.
Selain untuk pola hidup sehat, ikan juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dikatakan Fransiskus, sektor perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu memiliki potensi cukup besar terutama untuk ekspor ke luar negeri melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau.
"Tidak hanya untuk ekonomi masyarakat sektor perikanan juga dapat menambah pendapatan asli daerah, karena untuk ekspor ikan mengalami peningkatan di PLBN Badau," kata Fransiskus.
Berdasarkan data yang diperoleh ANTARA, dari Bea Cukai Nanga Badau, Rabu (6/9/2023), bahwa sejak Januari sampai dengan Agustus 2023 tercatat hasil ekspor melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mencapai Rp3,47 miliar dari 56,1 ton hasil pertanian dan perikanan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023