Warga Kecamatan Badau, Kalimantan Barat mengeluhkan lemahnya sinyal telekomunikasi dan internet di daerah setempat, sehingga mereka berharap pemerintah pusat memperkuat jaringan yang menyebabkan sinyal di daerah tersebut kerap mengalami gangguan.

"Sudah kurang lebih dua bulan sinyal telekomunikasi mengalami gangguan bahkan beberapa kali hilang total," kata Camat Badau Edy Suharta, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.

Disampaikan Edy, seringkali sinyal telekomunikasi Malaysia muncul di ponsel karena lemahnya jaringan telekomunikasi yang ada di sekitaran Kecamatan Badau.

Kondisi tersebut merugikan masyarakat dan mengganggu aktivitas keseharian yang saat ini sudah ketergantungan dengan jaringan internet seperti perkantoran dan juga bisnis masyarakat.

"Kondisi itu sangat merugikan masyarakat, karena ketika sinyal lemah bahkan hilang, maka roaming sinyal Malaysia masuk, seketika pulsa atau paket data internet habis," ucap Edy.

Mewakili masyarakat Badau, Edy berharap ada perhatian khusus untuk daerah perbatasan terkait sinyal telekomunikasi dan internet tersebut, karena semua saat ini menggunakan sistem online baik masyarakat maupun perkantoran.

"Kami minta pemerintah mau pihak Telkom maupun Telkomsel segera dapat mengatasi persoalan tersebut agar sinyal telekomunikasi dan jaringan internet kembali normal," pinta Edy.

Hal senada dikatakan Riduan salah satu warta Badau, meminta agar Kementerian Kominfo untuk dapat memperhatikan kondisi sinyal di daerah perbatasan, melakukan pengawasan dan perhatian khusus.

Selain itu, pihak Telkomsel juga diminta untuk memperhatikan hak konsumen yang selama ini merasa dirugikan atas tidak maksimalnya pelayanan jaringan telekomunikasi tersebut.

Terkait keluhan masyarakat perbatasan tersebut, pihak Telkom Putussibau dan Dinas Komunikasi,Informatika dan Statistik Kapuas Hulu belum bisa dimintai keterangan.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023