Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono terus berupaya menggencarkan gerakan menabung bagi pelajar yang ditandai dengan kegiatan Gerakan Pelajar Gemar Menabung dan sosialisasi Simpanan Pelajar (SimPel) atau SimPel iB di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mujahidin.

"Gerakan menabung untuk pelajar terus kita sosialisasikan untuk literasi dan inklusi perbankan mulai dari anak-anak dan remaja yang gemar menabung," ujarnya di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa setiap pelajar diajak menabung dengan jumlah minimal Rp10 ribu sebagai saldo awal untuk membuka buku tabungan. Di waktu tertentu, mobil pelayanan jemput bola dari Bank Kalbar akan mendatangi sekolah-sekolah bagi pelajar yang ingin menabung. Edi menyebut, semangat menabung sudah digaungkan sejak dulu dan perlu digalakkan kembali.

"Sejak kecil dulu kita diajarkan menabung di celengan. Sekarang dengan program pemerintah lewat Inpres Nomor 27, maka Pemkot Pontianak berusaha untuk mengedukasi anak-anak gemar menabung," katanya.

Mengusung Indonesia Emas 2045, ada tugas yang harus diemban pemangku kebijakan. Karenanya, Edi mengajak dukungan seluruh pihak khususnya orang tua agar mengajarkan gemar menabung kepada anak-anak mereka. Menurutnya, menabung merupakan kewajiban sebagai langkah mempersiapkan masa depan yang cerah untuk generasi penerus.

“Dari sejak anak-anak kita biasakan mereka menabung, tentu nanti kedepannya, anak-anak bisa mengelola keuangannya. Ini yang kita harapkan, dari perbankan dan dunia pendidikan ikut memberikan edukasi kepada anak-anak,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar Maulana Yasin menyebutkan saat ini sudah 85 persen pelajar di Indonesia memiliki tabungan rekening dan diharapkan di akhir 2024 sudah mencapai target 90 persen seperti yang di sampaikan Presiden.

"Ada 280 ribu bantuan rekening di Provinsi Kalbar untuk sekolah negeri dan terus berlanjut untuk pelajar PAUD, SD, SMP dari Kabupaten Kota," jelas dia.

Ia menjelaskan berbagai macam simpan pelajar (SimPel) yang dikenal dengan Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan tabungan anak merupakan program besutan Pemerintah dan OJK.

"Program KEJAR menjadi salah satu strategi untuk mendorong Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), pelajar atau santri, mahasiswa dan pemuda yang menjadi salah satu sasaran kunci untuk mencapai target inklusi keuangan sebesar 90 persen di 2024,"jelas dia.

Pewarta: Dedi/Jihan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023