Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan ikan arwana memiliki peluang untuk bisa diekspor melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau, perbatasan Indonesia-Malaysia, di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Jika ikan arwana bisa di ekspor lewat PLBN Badau bisa menambah pendapat daerah, peluang itu masih kami kaji bersama Bea Cukai Badau," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.
Disampaikan Fransiskus, selama ini ekspor ikan arwana masih melewati Kubu Raya dan Pontianak, sehingga tidak bisa mendongkrak pendapatan asli daerah.
Padahal ikan arwana berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu yang memiliki nilai ekonomis cukup besar untuk diekspor.
Oleh sebab itu, kata Fransiskus, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bersama Bea Cukai Nanga Badau masih melakukan kajian untuk mendorong agar ekspor ikan arwana bisa melalui PLBN Nanga Badau.
"Jika ekspor ikan arwana itu lewat Badau akan menggunakan nama Kapuas Hulu dan tentu dapat menambah pendapatan daerah," kata Fransiskus.
Dia mengatakan selain ikan arwana, yang sangat diminta di Malaysia saat ini yaitu ikan konsumsi dari Kabupaten Kapuas Hulu.
Kegiatan ekspor ikan konsumsi itu cukup meningkatkan sejak dibukanya akses ekspor impor di PLBN Nanga Badau.
Selain itu, kerajinan tangan dan hasil pertanian serta perkebunan juga memiliki peluang ekspor yang cukup menjanjikan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan pendapatan Kabupaten Kapuas Hulu.
Berdasarkan catatan Bea Cukai Nanga Badau pada periode Januari sampai dengan Juni 2023 devisa ekspor sebanyak Rp2,32 miliar dari 40,7 ton produk pertanian dan perikanan.
Fransiskus menyebutkan salah satu langkah pemerintah daerah terus berupaya melakukan pembinaan kepada pelaku Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta mendorong dan melakukan pembinaan kepada masyarakat.
"Pemerintah daerah terus memberikan pembinaan, intinya kualitas barang yang di ekspor jangan kalah oleh Malaysia terutama untuk kerajinan tangan," kata Fransiskus.
Selain itu, Fransiskus juga berpesan kepada masyarakat dan pelaku UMKM untuk bisa membaca peluang ekspor sejumlah produk unggulan yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu.
"Saya yakin jika aktivitas ekspor semakin meningkat dan juga ikan arwana bisa di ekspor lewat PLBN Nanga Badau dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pendapatan daerah," kata Fransiskus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Kapuas Hulu sebut ikan arwana berpeluang diekspor lewat Badau
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Jika ikan arwana bisa di ekspor lewat PLBN Badau bisa menambah pendapat daerah, peluang itu masih kami kaji bersama Bea Cukai Badau," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.
Disampaikan Fransiskus, selama ini ekspor ikan arwana masih melewati Kubu Raya dan Pontianak, sehingga tidak bisa mendongkrak pendapatan asli daerah.
Padahal ikan arwana berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu yang memiliki nilai ekonomis cukup besar untuk diekspor.
Oleh sebab itu, kata Fransiskus, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bersama Bea Cukai Nanga Badau masih melakukan kajian untuk mendorong agar ekspor ikan arwana bisa melalui PLBN Nanga Badau.
"Jika ekspor ikan arwana itu lewat Badau akan menggunakan nama Kapuas Hulu dan tentu dapat menambah pendapatan daerah," kata Fransiskus.
Dia mengatakan selain ikan arwana, yang sangat diminta di Malaysia saat ini yaitu ikan konsumsi dari Kabupaten Kapuas Hulu.
Kegiatan ekspor ikan konsumsi itu cukup meningkatkan sejak dibukanya akses ekspor impor di PLBN Nanga Badau.
Selain itu, kerajinan tangan dan hasil pertanian serta perkebunan juga memiliki peluang ekspor yang cukup menjanjikan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan pendapatan Kabupaten Kapuas Hulu.
Berdasarkan catatan Bea Cukai Nanga Badau pada periode Januari sampai dengan Juni 2023 devisa ekspor sebanyak Rp2,32 miliar dari 40,7 ton produk pertanian dan perikanan.
Fransiskus menyebutkan salah satu langkah pemerintah daerah terus berupaya melakukan pembinaan kepada pelaku Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta mendorong dan melakukan pembinaan kepada masyarakat.
"Pemerintah daerah terus memberikan pembinaan, intinya kualitas barang yang di ekspor jangan kalah oleh Malaysia terutama untuk kerajinan tangan," kata Fransiskus.
Selain itu, Fransiskus juga berpesan kepada masyarakat dan pelaku UMKM untuk bisa membaca peluang ekspor sejumlah produk unggulan yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu.
"Saya yakin jika aktivitas ekspor semakin meningkat dan juga ikan arwana bisa di ekspor lewat PLBN Nanga Badau dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pendapatan daerah," kata Fransiskus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Kapuas Hulu sebut ikan arwana berpeluang diekspor lewat Badau
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023