Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Kapuas Hulu, Inspektur Polisi Satu Jamali, meminta warga Kapuas Hulu untuk mewaspadai peredaran narkoba hingga tingkat desa.
"Melihat dari kecenderungan pengungkapan kasus narkoba rata-rata sudah merambah ke tingkat kecamatan dan desa, itu perlu di waspadai," kata dia, di Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa.
Ia bilang, sejak Januari sampai dengan September 2023, pihaknya sudah mengungkap 25 kasus narkoba yang kebanyakan di kecamatan dan desa.
Menurut dia, untuk Kabupaten Kapuas Hulu daerah rawan masuk narkoba di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, sedangkan peredarannya ke kecamatan dan desa salah satunya ke Kecamatan Bunut Hilir.
Oleh sebab itu, dia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan memerangi peredaran narkoba di kecamatan dan desa.
Ia menjelaskan warga jangan takut melaporkan apabila mengetahui adanya informasi peredaran narkoba.
Selain itu, apabila hanya pemakai saja baik diri sendiri maupun ada keluarga sebaiknya melaporkan diri ke Satuan Reserse Narkoba agar bisa difasilitasi untuk di rehabilitasi. "Kalau pemakai ingin sembuh dan melaporkan diri justru tidak kami berikan hukum pidana, kami justru bisa memfasilitasi agar yang bersangkutan bisa menjalani rehabilitasi," kata dia.
Terkait belum adanya Badan Nasional Narkotika Kabupaten Kapuas Hulu, dia berpendapat sangat penting dibentuk di wilayah Kapuas Hulu.
Ia bilang, Kabupaten Kapuas Hulu cukup rawan terhadap peredaran narkoba, akan tetapi menjadi kendala keterbatasan personil dan wilayah cukup luas ditambah lagi Kapuas Hulu merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia.
Baca juga: Polisi ungkap lima tersangka kasus narkoba di Sumut
Baca juga: Bareskrim tegaskan pasokan sabu-ekstasi jaringan Fredy Pratama terputus
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Melihat dari kecenderungan pengungkapan kasus narkoba rata-rata sudah merambah ke tingkat kecamatan dan desa, itu perlu di waspadai," kata dia, di Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa.
Ia bilang, sejak Januari sampai dengan September 2023, pihaknya sudah mengungkap 25 kasus narkoba yang kebanyakan di kecamatan dan desa.
Menurut dia, untuk Kabupaten Kapuas Hulu daerah rawan masuk narkoba di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, sedangkan peredarannya ke kecamatan dan desa salah satunya ke Kecamatan Bunut Hilir.
Oleh sebab itu, dia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan memerangi peredaran narkoba di kecamatan dan desa.
Ia menjelaskan warga jangan takut melaporkan apabila mengetahui adanya informasi peredaran narkoba.
Selain itu, apabila hanya pemakai saja baik diri sendiri maupun ada keluarga sebaiknya melaporkan diri ke Satuan Reserse Narkoba agar bisa difasilitasi untuk di rehabilitasi. "Kalau pemakai ingin sembuh dan melaporkan diri justru tidak kami berikan hukum pidana, kami justru bisa memfasilitasi agar yang bersangkutan bisa menjalani rehabilitasi," kata dia.
Terkait belum adanya Badan Nasional Narkotika Kabupaten Kapuas Hulu, dia berpendapat sangat penting dibentuk di wilayah Kapuas Hulu.
Ia bilang, Kabupaten Kapuas Hulu cukup rawan terhadap peredaran narkoba, akan tetapi menjadi kendala keterbatasan personil dan wilayah cukup luas ditambah lagi Kapuas Hulu merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia.
Baca juga: Polisi ungkap lima tersangka kasus narkoba di Sumut
Baca juga: Bareskrim tegaskan pasokan sabu-ekstasi jaringan Fredy Pratama terputus
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023