Bupati Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat Fransiskus Diaan meminta para pelaku Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing di pasar global.
"Produk UMKM berupa kerajinan tangan asal Kapuas Hulu cukup diminati di Malaysia tetapi kita harus bisa pertahankan kualitas dan harus lebih kreatif," kata Fransiskus di Putussibau Kapuas Hulu, Sabtu.
Ia mengatakan kerajinan tangan yang cukup diminati antara lain kain tenun dan anyam-anyaman manik dan rotan.
Jika ditekuni kata dia, komoditas kerajinan tangan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat, apalagi saat ini aktivitas ekspor di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau mengalami peningkatan.
Berdasarkan catatan Bea Cukai Nanga Badau pada periode Januari sampai dengan Juni 2023 devisa ekspor sebanyak Rp2,32 miliar dari 40,7 ton produk pertanian dan perikanan serta produk kerajinan tangan masyarakat.
Sedangkan sektor pertanian dan perikanan, kata Fransiskus pemerintah daerah terus berupaya memberikan pembinaan kepada kelompok tani dan nelayan sehingga hasilnya bisa diekspor melalui PLBN Badau.
"Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal di Kapuas Hulu, hasil pertanian dan perikanan yang melimpah bisa diekspor ke Malaysia," katanya.
Dia berharap masyarakat ataupun pelaku UMKM bisa membaca peluang usaha yang bisa diekspor ke luar negeri, asalkan masyarakat dan pelaku UMKM dapat menjaga kualitas produk.
"Saya yakin jika potensi di Kapuas Hulu bisa tergali maksimal dapat menambah pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Produk UMKM berupa kerajinan tangan asal Kapuas Hulu cukup diminati di Malaysia tetapi kita harus bisa pertahankan kualitas dan harus lebih kreatif," kata Fransiskus di Putussibau Kapuas Hulu, Sabtu.
Ia mengatakan kerajinan tangan yang cukup diminati antara lain kain tenun dan anyam-anyaman manik dan rotan.
Jika ditekuni kata dia, komoditas kerajinan tangan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat, apalagi saat ini aktivitas ekspor di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau mengalami peningkatan.
Berdasarkan catatan Bea Cukai Nanga Badau pada periode Januari sampai dengan Juni 2023 devisa ekspor sebanyak Rp2,32 miliar dari 40,7 ton produk pertanian dan perikanan serta produk kerajinan tangan masyarakat.
Sedangkan sektor pertanian dan perikanan, kata Fransiskus pemerintah daerah terus berupaya memberikan pembinaan kepada kelompok tani dan nelayan sehingga hasilnya bisa diekspor melalui PLBN Badau.
"Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal di Kapuas Hulu, hasil pertanian dan perikanan yang melimpah bisa diekspor ke Malaysia," katanya.
Dia berharap masyarakat ataupun pelaku UMKM bisa membaca peluang usaha yang bisa diekspor ke luar negeri, asalkan masyarakat dan pelaku UMKM dapat menjaga kualitas produk.
"Saya yakin jika potensi di Kapuas Hulu bisa tergali maksimal dapat menambah pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023