Aparatur Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat mengintegrasikan teknologi informasi untuk mewujudkan kota pintar atau "smart city", khususnya dalam penanganan permasalahan stunting, kemiskinan serta pengendalian banjir.

"Suatu konsep penataan kota yang terintegrasi dalam semua aspek, baik dari pemerintahan, penduduk, kesehatan, pendidikan dan masih banyak lagi yang lainnya dengan menjadikan perkembangan teknologi sebagai salah satu perangkat, yang dikenal dengan istilah smart city," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kalbar, 
Evan Ernanda di Singkawang, Senin.

Dia mengatakan, kesehatan yang masuk ke dalam elemen smartcity yaitu smartliving merupakan kebutuhan penting yang wajib diperhatikan demi memperlancar pembangunan di sebuah daerah.

Karena itu, IT berperan besar dalam urusan penurunan stunting melalui pemantauan dan analisis data sistem informasi gizi, telemedicine dan telekonsultasi, pendidikan gizi digital, pengingat gizi dan imunisasi, pemantauan pertumbuhan anak, pengembangan informasi dan edukasi, pengumpulan data sosial ekonomi, kemitraan dengan sektor swasta.

"Terkait peran IT dalam menurunkan angka kemiskinan, smartcity akan memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan pasar digital, pengelolaan keuangan, data sosial ekonomi, kewirausahaan hingga tutorial pengembangan keterampilan berbasis digital," tuturnya.

Ia menambahkan pengembangan kota pintar merupakan arahan langsung dari Presiden RI, Joko Widodo yang sangat membantu dalam urusan pengelolaan krisis dan bencana. Penggunaan IT bisa diimplementasikan melalui sebuah sistem komunikasi darurat dan manajemen bencana yang akan meminimalisir jumlah korban serta kerugian harta benda.

Ia menyimpulkan penggunaan IT secara bijak dan inklusif dapat menjadikan sebuah kota menjadi lebih efisien, berkelanjutan, aman dan berdaya saing, yang berdampak pada meningkatnya kualitas hidup warga dan pertumbuhan ekonomi.

"Ketika digunakan dengan bijak dan inklusif, IT dapat berfungsi sebagai alat yang memungkinkan kota untuk menjadi lebih efisien, berkelanjutan, aman, dan berdaya saing. Hal ini tidak hanya merubah infrastruktur kota, tetapi juga kualitas hidup warga, dan potensi pertumbuhan ekonomi," kata Evan.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023