Kebakaran hutan yang berubah membahayakan memaksa lebih dari tiga ribu penduduk dievakuasi dari rumah-rumah mereka di pulau Tenerife, Spanyol, menurut pihak berwenang pada Kamis.

Kepala keadaan darurat Tenerife Blanca Perez, pada Rabu malam mengatakan bahwa kebakaran berkembang cepat dan memaksa evakuasi, Dia mengatakan meskipun kondisi membaik pada Kamis pagi namun kawasan tersebut masih belum aman.

Kebakaran tersebut dilaporkan sebagai kebakaran yang kembali aktif dari kebakaran hutan besar yang terjadi di daerah yang sama pada bulan Agustus yang menghanguskan lahan seluar 15 ribu hektar, dan merupakan kebakaran hutan yang terburuk di Pulau Canary dalam waktu 40 tahun dan kebakaran terbesar di Spanyol pada tahun ini.

Kebakaran kembali aktif di saat yang sama Tenerife dan Pulau Canary Spanyl mencatat panas yang memecahkan rekor.

Pertama kalinya di Spanyol pada Oktober, pihak berwenang harus mengeluarkan peringatan oranye untuk suhu tinggi di Kepulauan Canary pada minggu ini. Hingga Kamis, masih ada peringatan kuning untuk suhu panas di Tenerife dan pulau-pulau lainnya.

Badan meteorologi Spanyol telah memastikan bahwa Tenerife memecahkan rekor suhu terpanas di Oktober pada Selasa, dengan suhu mencapai 39,4 derajat Celsius.

Dengan suhu seperti musim panas di seluruh Pulau Canary dan sebagian besar wilayah semenanjung Spanyol, sebagian besar wilayah negara ini berada pada “risiko ekstrim” terjadinya kebakaran hutan.

Pada Rabu, pemerintah setempat di Tenerife meminta bantuan militer Spanyol untuk mengendalikan api, dan pada Kamis, 60 petugas dan 26 kendaraan telah bergabung untuk memadamkan api.

Sumber: Anadolu

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara memperkirakan seribuan hektare kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan habis terbakar.

"Hingga sekarang ini belum terkonfirmasi apa yang menjadi penyebab kebakaran kawasan hutan lindung tersebut," kata Kepala Bidang Kadaruratan dan Logistik, Dontry Wongkaren di Manado, Minggu.

Dia menyebutkan, kebakaran kawasan hutan tersebut terjadi sejak hari Jumat (1/9), hanya saja kobaran api berhasil dipadamkan oleh aparat pemerintah desa dan kecamatan dibantu oleh masyarakat sekitar.

Namun api kembali muncul di hari Sabtu (2/9) dan masih terus berkobar hingga hari ini.

Api, kata dia, bahkan terjadi di beberapa titik dan semakin meluas karena embusan angin yang bertiup cukup kencang di kawasan tersebut.

"Hingga malam ini upaya pemadaman api masih terus dilakukan oleh para pemangku kepentingan terkait serta masyarakat sekitar Desa Silian, Kecamatan Silian Raya," ujarnya.Baca juga: Seribuan hektare kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan habis terbakar




 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023