Oviedo (ANTARA) - Spanyol mencatat rekor baru kedatangan migran pada 2024, dengan 63.970 orang memasuki wilayah Spanyol secara ilegal melalui jalur darat atau laut, demikian menurut data Kementerian Dalam Negeri yang dirilis pada Kamis (2/1).
Angka ini menandai tahun kedua berturut-turut Spanyol memecahkan rekor kedatangan migran. Pada 2023, total migran yang datang mencapai 55.718, hampir dua kali lipat dari jumlah yang tercatat pada 2022.
Pada 2024, sebagian besar migran sebanyak 46.843 orang, menempuh perjalanan berbahaya melalui laut dari Afrika barat laut menuju Kepulauan Canary, bagian dari Spanyol tapi lebih dekat ke pantai negara Maroko.
Sebuah laporan yang dirilis pada Desember oleh LSM Caminando Fronteras memperkirakan rata-rata 30 orang meninggal setiap hari saat mencoba mencapai Spanyol pada tahun 2024. Hampir 10.000 orang tewas dalam upaya menuju Kepulauan Canary.
Presiden Kepulauan Canary menyoroti ketidakmampuan wilayah tersebut untuk menangani lonjakan kedatangan, terutama dalam menangani anak-anak di bawah umur. Ia menyatakan bahwa layanan di wilayah tersebut telah jenuh dan tidak mampu memberikan penanganan yang layak atau sesuai dengan kewajiban hak asasi manusia.
Dalam wawancara dengan stasiun penyiaran Spanyol RTVE pada Kamis, Menteri Migrasi Spanyol Elma Saiz mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk mencapai kesepakatan yang akan secara otomatis mendistribusikan anak-anak migran ke daratan utama.
Saiz juga menyoroti bahwa pada 2025, undang-undang imigrasi baru negara itu akan mulai berlaku. Aturan itu diharapkan melegalkan sekitar 300.000 imigran tanpa dokumen setiap tahun selama tiga tahun ke depan.
"Tahun 2025 akan menjadikan Spanyol sebagai mercusuar inklusivitas dan harmoni dalam hidup bersama dengan migran," katanya.
Menteri tersebut memuji Pakta Migrasi Uni Eropa yang dicapai pada 2024, yang menurutnya akan dilaksanakan pada 2025.
Rute migrasi utama lainnya menuju Spanyol adalah melalui kapal ke daratan utama Spanyol atau Kepulauan Balearik di Laut Tengah, dengan hampir 14.500 kedatangan pada 2024.
Peningkatan signifikan juga terlihat pada migran yang melintasi perbatasan darat ke Ceuta, daerah kantong Spanyol di Afrika Utara, di mana lebih dari 2.500 orang melintasi perbatasan, lebih dari dua kali lipat jumlah pada 2023.
Sumber: Anadolu