Pakar hukum internasional Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat, Prof Muhammad Sood menyebut serangan pasukan Hamas ke Israel sebagai bentuk pembelaan.
"Kalau kita lihat serangan ini bukanlah bentuk perlawanan, melainkan bentuk pembelaan Hamas setelah sekian lama bertahan dari serangan Israel," katanya di Mataram, Senin.
Prof Sood mengatakan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seharusnya berperan penting dalam menyelesaikan konflik yang berlatar historis dan politis itu, termasuk negara-negara Timur Tengah yang berbatasan langsung dengan kedua negara konflik tersebut.
"Masalahnya dalam PBB ada Amerika Serikat, Inggris dan Prancis yang notabene mendukung negara Israel. Negara-negara Islam di Timur Tengah harusnya juga bisa melakukan hal yang sama," katanya.
Saat ditanya terkait dampak konflik yang terjadi terhadap Indonesia, Prof Sood menyebut belum dapat memastikan, hanya saja dari aspek politik pastinya akan terganggu.
Secara historis, dia menerangkan posisi Indonesia tentunya akan lebih dominan berpihak kepada Hamas Palestina, sehingga dukungan dalam bentuk diplomasi dan ekonomi harusnya dapat dilakukan Indonesia.
"Namun, kalaupun kita ingin bantu dari segi ekonomi cukup susah karena masuk wilayah Palestina perlu izin terlebih dahulu dari Israel," katanya.
Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan aksi serangan pasukan Hamas ke Israel merupakan bagian dari perjuangan untuk merebut kebebasan dan kemerdekaan.
"Itu suatu tindakan yang luar biasa untuk kebebasan dan sebuah kemerdekaan," kata JK dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
JK yang juga tokoh perdamaian Aceh, Poso, dan Ambon ini menilai serangan Hamas ke Israel merupakan serangan mendadak dan jarang terjadi.
"Ini adalah suatu serangan yang dilakukan kerahasiaan, perencanaan luar biasa dan jarang terjadi," kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu.
Serangan Hamas di Gaza secara mendadak pada hari Sabtu (7/10) menggempur Israel dari berbagai penjuru, baik udara, darat, maupun laut.
Kejutan yang dirasakan warga Israel itu bersamaan dengan perayaan Simchat Torah, salah satu hari paling menggembirakan dalam kalender Yahudi.Baca juga: Serangan Hamas ke Israel untuk kebebasan dan kemerdekaan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kalau kita lihat serangan ini bukanlah bentuk perlawanan, melainkan bentuk pembelaan Hamas setelah sekian lama bertahan dari serangan Israel," katanya di Mataram, Senin.
Prof Sood mengatakan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seharusnya berperan penting dalam menyelesaikan konflik yang berlatar historis dan politis itu, termasuk negara-negara Timur Tengah yang berbatasan langsung dengan kedua negara konflik tersebut.
"Masalahnya dalam PBB ada Amerika Serikat, Inggris dan Prancis yang notabene mendukung negara Israel. Negara-negara Islam di Timur Tengah harusnya juga bisa melakukan hal yang sama," katanya.
Saat ditanya terkait dampak konflik yang terjadi terhadap Indonesia, Prof Sood menyebut belum dapat memastikan, hanya saja dari aspek politik pastinya akan terganggu.
Secara historis, dia menerangkan posisi Indonesia tentunya akan lebih dominan berpihak kepada Hamas Palestina, sehingga dukungan dalam bentuk diplomasi dan ekonomi harusnya dapat dilakukan Indonesia.
"Namun, kalaupun kita ingin bantu dari segi ekonomi cukup susah karena masuk wilayah Palestina perlu izin terlebih dahulu dari Israel," katanya.
Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan aksi serangan pasukan Hamas ke Israel merupakan bagian dari perjuangan untuk merebut kebebasan dan kemerdekaan.
"Itu suatu tindakan yang luar biasa untuk kebebasan dan sebuah kemerdekaan," kata JK dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
JK yang juga tokoh perdamaian Aceh, Poso, dan Ambon ini menilai serangan Hamas ke Israel merupakan serangan mendadak dan jarang terjadi.
"Ini adalah suatu serangan yang dilakukan kerahasiaan, perencanaan luar biasa dan jarang terjadi," kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu.
Serangan Hamas di Gaza secara mendadak pada hari Sabtu (7/10) menggempur Israel dari berbagai penjuru, baik udara, darat, maupun laut.
Kejutan yang dirasakan warga Israel itu bersamaan dengan perayaan Simchat Torah, salah satu hari paling menggembirakan dalam kalender Yahudi.Baca juga: Serangan Hamas ke Israel untuk kebebasan dan kemerdekaan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023