Dirjen Komunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong menyatakan lokalitas adalah kunci bagi radio untuk dapat tetap eksis pada era digital.

"Ada prinsip proximity atau kedekatan dengan masyarakat, karena itu lokalitas ini memang harus dipertahankan," katanya saat menjadi pemateri dalam webinar nasional yang diselenggarakan oleh Ilmu Komunikasi Universitas Mataram, di Mataram, Senin.

Menurut dia, radio memiliki sifat yang lebih personal dibandingkan media lain. Dalam arti bagaimana radio mampu menempatkan dirinya sesuai dengan posisi yang berbeda-beda.

Penempatan posisi yang dimaksud, kata dia, terletak pada penyesuaian target pendengarnya. Misalnya, lanjut dia, dengan memfokuskan pada sebuah komunitas atau segmentasi tertentu.

"Lokalitas itu penting, tapi segmentasi juga. Misalnya Radio Prambos, kontennya hanya berfokus dengan menyasar target dari kalangan anak muda," kata Usman Kansong.

Baca juga: Pemprov Jawa Timur komitmen awasi harga STB

Dalam webinar bertemakan "Radio dan Televisi Lokal di Era Digital, Harus Eksis untuk Publik dan Lintas Generasi", dia meyakini dari perspektif sejarah sampai dengan saat ini, radio adalah media paling adaptif terhadap kemajuan dan perkembangan teknologi.

"Jadi dari mulai teknologi paling kuno menggunakan kabel, sampai sekarang dalam bentuk streaming menggunakan internet, radio itu paling adaptif," ucap Usman Kansong.

Menurut dia, hal ini tidak terlepas dari adaptasi yang dilakukan oleh radio, terutama dari model penyiarannya yang selalu disesuaikan dengan segmentasi dan bahasa zaman sekarang.

"Misalnya kalau ingin didengar oleh anak muda tentu cara penyampaiannya berbeda ketika menyampaikan dengan orang tua, tidak boleh disamakan," katanya.

Menurut dia, yang terpenting bagaimana sekarang merumuskan radio yang mengarah pada lokalitas, komunitas, atau segmentasi. "Kemudian kita konsisten dari segi konten terhadap rumusan itu," kata Dirjen Komunikasi dan Informasi Kemenkominfo Usman Kansong.
 

 Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Infomatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Geryantika Kurnia menilai Indonesia telah sejajar dengan negara-negara lain yang telah bermigrasi ke siaran tv digital.

"Alhamdulilah Indonesia telah sejajar dengan negara-negara lain yang sudah migrasi ke tv digital pada 12 Agustus 2023, pada saat peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-90, ditandai dengan peluncuran sampul perangko seri era baru tv digital Indonesia sebagai kado teristimewa dari industri dan stakeholder penyiaran untuk hari kemerdekaan Indonesia ke-78," ujar Gery dalam keterangan tertulis kepada ANTARA, Minggu.

Geryantika menjelaskan bahwa proses migrasi dari siaran tv analog ke digital merupakan komitmen internasional, sesuai kesepakatan forum World Radiocommunication Conferences (WRC) International Telecommunication Union (ITU) tahun 2007.

Selanjutnya, negara-negara ASEAN memiliki komitmen untuk menyelesaikan migrasi TV analog ke digital sebelum tahun 2020, seperti disepakati dalam sidang ASEAN Digital Broadcasting di Yogyakarta pada 2014.Baca selengkapnya : RI sejajar dengan negara lain migrasi ke tv digital


 

Pewarta: Riza Fahriza*Magang Unram

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023