Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Triwarno Purnomo menyebut upaya pemerintah dalam penanganan stunting atau pertumbuhan lambat merupakan implementasi dari nilai-nilai luhur Pancasila.

“Apa yang kita (pemerintah) lakukan saat ini dalam upaya penanganan stunting merupakan bagian dari mengamalkan Pancasila,” kata Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Selasa.

Menurut Pj bupati, pengamalan nilai Pancasila di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat luas maknanya.

“Kita menangani kemiskinan ekstrem, inflasi, memberikan pelayanan yang baik itu bagian dari kita melaksanakan Pancasila,” ujarnya.

Dia menjelaskan Pancasila itu sendiri adalah menanamkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

“Kalau mau diuraikan sangat banyak sekali tetapi intinya sebagai warga negara harus berdoa-bersyukur, toleransi, mengamalkan ajaran agama, membantu sesama dalam kesulitan dan menjaga lingkungan,” katanya.

Dia menambahkan Kabupaten Jayapura harus memperkuat zona integritas kerukunan beragama sehingga menciptakan kehidupan yang aman, tenteram dan damai.

“Kita harus sama-sama menjaga daerah ini untuk tetap aman dan kondusif sehingga upaya pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat tercapai,” ujarnya.

Baca juga: Pemkab Hulu Sungai Selatan dapat dana insentif Rp6,39 miliar penurunan stunting
 

Stunting atau tengkes merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis. Cara menurunkan angka stunting di Indonesia adalah dengan mengonsumsi makanan yang seimbang dan begizi, di antaranya mengonsumsi jagung.

Jagung merupakan panganan yang memiliki nilai kandungan gizi yang baik, sehingga dapat membantu memenuhi kecukupan gizi pada bayi atau anak yang terdeteksi menderita stunting atau untuk mencegah terjadinya stunting.

Angka stunting di Indonesia sendiri saat ini masih sangat tinggi. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGN) 2022, prevalensi stunting di Indonesia berada di kisaran angka 21,6 persen. Jumlah ini menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen.

Walaupun mengalami penurunan, angka tersebut masih relatif tinggi, mengingat target prevalensi stunting Indonesia di tahun 2024 sebesar 14 persen dan standar organisasi kesehatan dunia (WHO) di bawah 20 persen.Baca juga: Cara menurunkan angka "stunting" dengan konsumsi jagung

 

Pewarta: Yudhi Efendi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023